MORFOLOGI
KATA DEPAN DAN
KATA PENGHUBUNG
Disusun Oleh :
Kelompok
9
Ayu
wulandari (2015034)
Deby
pranasari (2015065)
Seri
Suhartina (2015078)
Meri
Rulita (2015030)
Dosen Pengampuh : Dra,Tri Astuti M.Pd
Jurusan Bahasa Dan Seni
Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Sekolah
Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Persatuan Guru Republik Indonesia
( STKIP-PGRI ) Lubuklinggau
Tahun Akademik 2015/2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
................................................................................................... i
KATA PENGANTAR
............................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
..........................................................................................1
A.Latar
Belakang
.........................................................................................................1
B.Perumusan
Masalah
..................................................................................................2
C.Tujuan
Penulisan
.......................................................................................................2
D.Manfaat
....................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
.............................................................................................3
A.Pengertian
Kata ........................................................................................................3
B.Klasifikasi
Kata Berdasarkan
Bentuknya....................................................................3
C.Klasifikasi
Kata Berdasarkan Jenis ............................................................................4
D.Pengertian
Kata Depan .............................................................................................5
E.Aturan
penggunaan Kata Depan
................................................................................6
F.Pengertian
Kata Sambung/penghubung (konjungsi/konjungton) ...................................13
G.Aturan
Penggunaan Kata Penghubung
........................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
![]() |
Album Fhoto Seri Suhartina |
Dimana Kata
Depan adalah kata yang merangkaikan kata- kata atau bagian kalimat dan biasnya
diikuti oleh nomina atau pronominal. Dimana fungi kata depan dapat dibedakan
menjadi : kata depan tempat berada,kata
depan arah asal ,kata depan arah tujuan , kata depan pelaku, kata depan alat,
kata depan perbandingan, kata depan hal atau masalah, kata depan akibat, kata
depan tujuan . sedangkan untuk aturan kata depan antara lain : Kata Depan DI,
Antara, Ke, Kepada, Akan, Terhadap, Oleh,
Berkat, Daripada, Tentang, Mengenai, Sampai, Hingga, Untuk, Buat, Bagi,
Guna, Demi.
Sedangkan
Untuk Kata Penghubung( Kata Sambung )disebut Juga Konjungsi ( Kata Sambung )
adalah kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah kalimat atau
menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah Pragraf .Dimana Fungsi Kata
Penghubung dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Kata penghubung yang menghubungkan kata, klausa,
atau kalimat yang kedudukannya sederajat
atau setara.
2. Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya tidak
sederajat ,melainkan bertingk
B. Perumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari kata ?
2. Apa saja kata berdasarkan bentuknya dalam bahasa Indonesia ?
3. Ada berapa Klasifikasi kata berdasarkan jenisnya ?
4. Apakah pengertian kata depan ?
5. Bagaimana cara penulisan kata depan ?
C. Tujuan Penulisan
2. Apa saja kata berdasarkan bentuknya dalam bahasa Indonesia ?
3. Ada berapa Klasifikasi kata berdasarkan jenisnya ?
4. Apakah pengertian kata depan ?
5. Bagaimana cara penulisan kata depan ?
C. Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui pengertian kata
2. Untuk mengetahui pengertian dari kata depan dan kata sambung
D. Manfaat
1. Dengan
makalah ini mahasiswa diharapkan dapat mengerti kajian dalam menulis kata depan
dan kata sambung.
2. Mahasiswa
dapat mengetahui kata depan dan kata sambung dengan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertiaan Kata
Sebagai satuan gramatik, kata
terdiri dari satu atau beberapa morfem. dapat disimpulkan bahwa kata adalah
satuan gramatik bebas terkecil, baik bebas secara tuturan biasa maupun
gramatikal yang dalam proses pembentukanya bisa terdiri dari satu morfem atau
lebih ( Ramlan 2001: 3-34) .Kata adalah beberapa huruf yang memiliki makna
tertentu.Dalam Kamus KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) kata adalah unsure
bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan
dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa.
Kata merupakan unsur yang paling
penting didalam bahasa .tanpa kata tidak mungkin ada bahasa; sebab kata itulah
yang merupakan perwujudan bahasa.setiap kata mengandung konse makna dan
memiliki peran dalan pelaksanaan bahasa. Konsep dan peran apa yang dimiliki
tergandug dari jenis atau macam kata – kata itu, serta penggunaannya didalam
kalimat.
B. Klasifikasi Kata Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, kata dalam
bahasa Indonesia dibedakan menjadi empat
macam , yaitu:
1.
Kata dasar ( basic form ), adalah
satuan bebas atau terikat yang menjadi dasar pembentukan kata yang lebih
komplek. Kata ini terdiri dari satu morfem . misalnya : datang, pergi, juang, temu, dan
sebagainya .
2.
Kata berimbuhan ( kata turunan ), bentuk
kata ini karena adanya proses morfologik, yaitu afikasasi. misal, bersepeda, menjalani, dan sebagainya
3.
Kata ulang 9 ( Reduplikasi ), bentuk
kata ini terjadi karena adanya proses morfologik, yaitu adanya proses
pengulangan (reduplikasi), baik pengulangan secara keseluruhan maupun
pengulangan sebagian, dengan mengalami perubahan fonem maupun tanpa pengubahan
fonem. misalnya, jalan – jalan
,bermain- main, muda –mudi, dan sebagainya .
4.
Kata majemuk ( kompositum),bentuk
kata ini terjadi karena adanya proses morfologik, yaitu adanya proses
pemajemukan ( reduplikasi). misal tanggung jawab,
daya juang, temu wicara , dan sebagainya .
C. Klasifikasi Kata Berdasarkan Jenis
Pembagian kata berdasarkan jenis,
secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan tata
bahasa tradisional dan berdasarkan tata bahasa baru (structural). Pelopor tata bahasa tradisional
adalah Sutan Takdir Alisyahbana (STA)dan pelopor
tata bahasa Indonesia baru ( structural)adalah Gorys
Kerap.
Secara tradisional, kata–kata
dikelompokkan atau diklasifikasi berdasarkan criteria sematik dan criteria
fungsi yang berlandaskan pada kaidah – kaidah filsafat. criteria sematik
digunakan untuk mengklasifikasikan kelas verba (V), kelas nomina (N), Sedangkan
criteria fungsi, digunakan untuk mengklisifikasi kelas preposi, kelas
konjungsi, dan lain sebagainya.Sementara golongan strukturalis menggunakan
criteria struktur untuk mengklasifikasi kelas/jenis kata Misalnya, kata – kata
mengisi formulir tidak …adalah kata
kerja atau verba, formula bukan…adalah
kata – kata nomina atau benda, dan fomula sangat..
adalah kata keadaan atau sifat.
kedua aliran ini tata bahasa ini,
baik tradisional maupun struktur sama-sama memiliki kelemahan. misalnya,kata
membantu ,ternyata dapat dimasuk dalam tiga formula diatas : tidak membantu,
bukan membantu, dan sangat membantu. oleh sebab itu, kelemahan dan kelebihan
dua aliran tata bahasa ini saling mengisi dalam proses penggolongan kata bahasa
Indonesia. berdasarkan tata bahasa tradisional, kata dibedakan menjadi sepuluh
macam.jenis kata berdasarkan tata bahasa tradisional adalah sebagai berikut :
a.
Kata benda (nomina )
b.
Kata Kerja (verba )
c.
Kata Sifat (adjectiva)
d.
Kata Ganti ( pronomina)
e.
Kata Bilangan (numeralia )
f.
Kata Keterangan (adverbia)
g.
Kata Sambung ( Conjunction)
h.
Kata Depan (Preposisi)
i.
Kata Sandang (articula)
j.
Kata Seru (interjection)
sedangkan berdasarkan tata bahasa
baru (structural), kata dibedakan menjadi empat macam,yaitu:
a.
Kata benda ( nomina)
b.
Kata Kerja( verba)
c.
Kata Sifat ( adjectiva)
d.
Kata Tugas
Dalam bahasan tentang kata
selanjudnya, tidak adakah dilihat dari klasifikasi kata berdasarkan tata bahasa
tradisional atau tata bahasa baru ( structural), namun akan merujuk pada
paparan yang ditulis pada Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
D. Pengertian Kata Depan
Berdasarkan Tata Bahasa Tradisional,
kata depan adalah kata yang merangkai kata-kata atau bagian-bagian
kalimat.Sedangkan berdasarkan tata bahasa structural kata depan adalah kata
yang menandai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut
dengan konstituen di belakangnya . dan kata depan dimana kata – kata yang
digunakan di muka kata benda untuk merangakaikan kata benda itu dengan bagian
kalimat lain disebut kata depan . Umpamanya kata-kata, di, ke, dari, dengan, dan oleh . hal-
hal yang penting dan perlu di
perhatiakan dari beberapa bentuk kata depan yaitu :
1.
di, ke, dari
, dengan, oleh : Kata depan ini digunakan untuk merangkaikan
kata-kata yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tepat contoh : dirumah, kepasar ,dari pasar, kakek tinggal
di desa , nenek menulis dengan spidol, jembatan ini dibangun oleh pemerintah
daerah.
2.
Pada sebagai pengganti di untk menyatakan orang, nama orang atau nama binatang, nama
waktu atau kiasan .contoh : pada
Bapak,pada Ahmad ,pada suatu hari.
3.
Bentuk-bentuk kata depan yang lain: akan, atas, dalam, dengan, untuk
terdapat,antara,tentang, atas ,dll( bentuk tunggal) contoh bentuk majemuk :
daripada, oleh karena , sampai dengan
.
Dilihat dari fungsinya kata depan itu dapat dibedakan
menjadi ,antara lain, kata depan yang menyatakan :
1. tempat berada , yaitu : di,pada,dalam,atas , dan
antara.
2. arah asal, yaitu ; dari
3. arah tujuan, yaitu: ke, kepada, akan , dan terdapat .
4. pelaku, yaitu: oleh
5. alat, yaitu: dengan, dan berkat
6. perbandingan , yaitu ; dari pada
7. hal atau masalah , yaitu : tentang dan mengenai
8. akibat, yaitu : hingga dan sampaikan
9. tujuan, yaitu : untuk ,buat , guna, dan bagi
E. Aturan Penggunaan Kata Depan
1.
Kata Depan
DI
Kata depan DI digunakan dengan
aturan :
1. untuk
menyatakan ‘tempat berada ‘digunakan
di muka kata benda yang menyatakan tempat .
Contoh : Kami belajar di
perpustakaan .
Catatan : Untuk menyatakan
tempat berada dengan lebih seksama, kata depan DI dapat diikuti dengan kata
yang menunjukan bagian mana dari tempat itu yang dimaksud. Umpanya kata samping pada kalimat berikut :
-
Dia berdiri di samping
lemari
Kata – kata yang lainnya adalah :
-
di antara,
di bawah, di belakang, di dekat, di depan, di luar, di muka, di sebelah, di
sekeliling, di sekitar , dll
1.
untuk menyatakan aspek ‘diam’ atau ‘berhenti’ kata
depan DI digunakan di muka keterangan tempat pada suatu kalimat .
Contoh : Apa
maksud Anda dating di sini sepagi ini
?
Catatan :
Kata depan DI sebaiknya tidak digunakan di muka :
a.
kata ganti orang ( saya
, kamu , dan dia )
b.
kata ganti nama diri ( Ami , Siti dll)
c.
kata ganti jabatan ( Lurah , kolonel, camat dll)
d.
kata ganti perkerabatan ( adik, saudara, dan ayah )
e.
kata nama waktu ( hari
minggu, bulan april, tahun 9)
Pada tempat
– tempat tersebut sebaiknya digunakan kata depan PADA
Contoh : Bukumu ada di saya , sebaiknya: Bukumu ada
pada saya
3.
Kata depan DI
yang digunakan di depan kata yang menyatakan karangan, tulisan, atau nama buku,
majalah dan Koran dapat diganti dengan kata depan dalam atau di dalam.
Contoh : Dimuat di
surat kabar ( dapat diganti dengan : Dimuat dalam surat kabar, atau ;Dimuat di dalam surat kabar)
2.
Kata Depan
PADA
Kata depan PADA digunakan dengan aturan :
1.
untuk menyatakan ‘tempat’ digunakan dimuka kata benda
atau frase benda yang bukan menyatakan nama tempat yang sebenarnya,
sebagaivarian dari kata depan DI.
Contoh : pada tiap – tiap kecamatan akan
didirikan puskesmas.
2.
untuk menyatakan ‘tempat keberadaan’digunakan di muka kata ganti, nama diri, nama perkerabatan, nama pangkat dan
gelar.
Contoh :
Kuncinya ada pada Ibu
Kata depan PADA sebaiknya tidak digunakan di muka objek
dalam kalimat yang predikatnya mengandung pengertian ‘ tertuju terhadap
sesuatu’. Dalam hal ini kata depan PADA itu sebaiknya diganti dengan kata depan
KEPADA .
Contoh : Kritik itu ditunjukan pada kami,
(sebaiknya: Kritik itu ditunjukan kepada kami)
3.
Kata Depan
DALAM
Kata depan DALAM digunakan dengan aturan :
1.
untuk menyatakan ‘tempat
berada‘digunakan di depan kata benda sebagai varian dari kata depan DI
DALAM.
Contoh :
Jangan bermain dalam kelas .
2.
untuk menyatakan ‘berada dalam suatu situasi atau
peristiwa ‘digunakan di depan kata benda .
Contoh :
Kita harus hati-hati dalam beberapa hari.
3.
untuk menyatakan jangka waktu digunakan di muka kata
yang menyatakan lama waktu.
contoh :
Pekerjaan itu akan selesai dalam beberapa waktu.
4. Kata Depan ATAS
Kata depan ATAS dapat digunakan dengan aturan :
1.
untuk menyatakan ‘tempat’digunakan
didepan kata benda sebagai varian dari kata depan DI ATAS .
Contoh : Kami berdiri atas keadilan dan kebenaran.
2.
untuk menghubungkan predikat intransitif dengan perlengkapanya
.
Contoh : Mereka berhak atas barang-barang itu.
Catatan :
Kata depan ATAS digunakan juga dalam beberapa ungkapan
yang sudah tetap, seperti:
-
atas nama
-
atas kehendak
-
atas anjuran
-
atas
permintaan
-
atas desakan
5.
Kata Depan
ANTARA
Kata depan ANTARA digunakan dengan aturan:
1.
untuk menyatakan ‘jarak’ digunakan di muka dua buah
kata benda yang menyatakan tempat yang diserangkaikan dengan kata depan DAN.
Contoh :
Banjir melanda daerah antara Bekasi
dan Karawang
2.
untuk menyatakan ‘ adanya
dua pihak ‘digunakan dimuka umum dua buah kata benda yang menyatakan orang
atau diorangkan, yang diserangakaikan dengan kata depan DENGAN.
Contoh :
Perang antara Iran dan Iran semangkin
hebat.
3.
untuk menyatakan ‘
suatu tempat, suatu saat, suatu keadaan’ atau hal digunakan di muka dua
buah kata benda yang menyatakan tempat atau waktu yang diserangakaikan dengan
kata depan DAN .
Contoh : Antara
tidur dan jaga saya mendengar
suara ketukan pintu.
6.
Kata Depan
DARI
Kata depan DARI Digunakan dengan aturan :
1.
untuk menyatakan asal tempat digunakan dimuka kata
benda yang menyatakan tempat.
Contoh :
Mereka baru datang dari Desa.
2.
untuk menyatakan sebab kata depan DARI tidak perlu
digunakan . Dalam hal ini lebih baik digunakan kata KARENA atau SEBAB.
Contoh : Dari Kecerobohannya,
maka rumahnya habis terbakar.
3.
untuk menyatakan perbandingkan kata depan DARI tidak
perlu digunakan. Dalam hal ini lebih baik/tepat digunakan kata depan DARIPADA.
Contoh : Hasan lebih cerdik
dari Ali (Lebih baik : Hasan lebih
cerdik daripada Ali).
7.
Kata Depan
KE
Kata depan KE digunakan dengan aturan:
1.
untuk menyatakan tempat tujuan digunakan di muka kata
benda yang menyatakan tempat.
Contoh :
Ibu pergi ke kantor pos
Catatan :
Untuk menyatakan tempat yang dituju dengan lebih
seksama kata depan KE dapat diikuti dengan kata yang menujukkan bagian mana
dari tempat itu dimaksud. pada kata-kata tengah, dalam,dan samping .
Kata- Kata yang lainnya adalah :
-
Ke bawah, ke belakang , ke depan , ke luar, ke
sebelah,dll
2.
Untuk menyatakan aspek
gerak atau gerak digunakan di
muka keterangan tempat pada suatu kalimat.
Contoh :
Apa maksudmu datang ke sini sepagi
ini ?
Catatan :
Kata depan KE sebaiknya tidak digunakan di muka :
a.
Kata ganti ( Seperti saya, kamu , dan dia )
b.
Kata nama diri ( Seperti Hasan , Siti dan Ali )
c.
Kata nama jabatan ( Seperti lurah, letnan,dan dokter)
d.
Kata nama perkerabatan ( Seperti adik, saudara, dan
ibu)
8.
Kata Depan
KEPADA
Kata depan KEPADA digunakan dengan aturan :
1. kalimat yang
predikatnya mengandung pengertian tertuju terhadap sesuatu.
Contoh : Persoalan itu telah dilaporkan kepada gebenur.
Catatan :
Kalau kata depan KE menyatakan arah tempat yang
sebenarnya, maka kata depan KEPADA menyatakan arah tempat yang tidak sebenarnya
bandingkan contoh berikut;
-
Kembali ke desa
-
Kembali ke
pada UUD 1945
2.
Untuk menyatakan arah yang dituju dapat digunakan
sebagai varian kata depan AKAN
Contoh :
Ia takut sekali kepada hantu .
9.
Kata depan
AKAN
Kata depan akan digunaka dengan aturan :
1.
Untuk menunjukan objek digunakan di dalam kalimat yang
predikatnya menunjukan sikap batin .
Contoh :Saya
masih ingat akan peristiwa bersejarah itu.
10.
Kata Depan
Terhadap
Kata depan TERHADAP Digunakan dengan aturan :
1.
untuk menyatakan sasaran perbuatan digunakan di muka
kata benda yang menyatakan orang atau yang diorangan . Kedudukannya dapat
diganti dengan kata depan KEPADA .
Contoh :Saya
tidak takut terhadap siapa saja .
2.
untuk menyatakan perihal digunakan di muka kata benda
. Kedudukannya dapat diganti dengan kata depan AKAN .
Contoh :
Kami tidak ragu – ragu lagi terhadap kejujuran .
11.
Kata Depan
OLEH
Kata depan
OLEH digunakan dengan aturan :
1.
untuk menyatakan pelaku perbuatan digunakan di muka
objek pelaku dalam pasif .
Contoh :
Pabrik pupuk itu akan diresmikan oleh Presiden Suharto
2.
untuk menyatakan sebab digunakan di dalam kalimat yang
predikatnya berupa kata sifat atau kata yang menyatakan keadaan.
Contoh :
Pertahanan mereka hancur oleh
serangan Israel.
12.
Kata Depan
DENGAN
Kata depan
DENGAN digunakan dengan aturan :
1.
untuk menyatakan alat digunakan di muka kata benda
yang menyatakan alat .
Contoh :
Adik menulis dengan spidol
13.
Kata Depan
BERKAT
Kata depan DARIPADA untuk menyatakan perbandingan
digunakan di antara du buah kata benda, atau frase benda.
Contoh :
Kemerdekaan ini dapat kita capai berkat rahmat Tuhan.
14.
Kata Depan
TENTANG
Kata depan TENTANG digunakan di depan kata benda atau
frase benda untuk menyatakan perihal atau masalah .
Contoh :Mereka berdebat tentang peranan pemuda dlm pembangunan.
15.
Kata Depan
DARIPADA
Kata depan DARIPADA untuk menyatakan perbandingan
digunakan di antara dua buah kata benda, atau frase benda.
Contoh :
Daripada kita bermain lebih baik kita
belajar .
16.
Kata Depan MENGENAI
Kata Depan Mengenai dapat digunakan sebagai varian
kata depan TENTANG.
17.
Kata Depan
SAMPAI
Kata depan
SAMPAI Digunakan dengan aturan :
1. Untuk
menyatakan batas tempat, atau batas waktu, digunakan di muka kata benda yang
menyatakan tempat atau menyatakan waktu.
Contoh : Bacalah sampai halaman 43!
18.
Kata Depan
HINGGA
Kata depan HINGGA dapat digunakan sebagai varian kata
dengan SAMPAI
19.
Kata Depan
UNTUK
Kata depan UNTUK digunakan dengan aturan :
1. untuk
menyatakan tujuan atau sasaran perbuatan digunakan dimuka kata benda orang atau yang diorangkan.
Contoh :
Beliau membawa oleh-oleh untuk kami
2. untuk menyatakan
adanya pertalian perihal digunakan didepan kata benda atau frase benda.
Biasanya ditempatkan pada awal kalimat .
Contoh :
Untuk Kepentingan umum,kami rela
berkorban.
20.
Kata Depan
BUAT
Kata depan BAGI Dapat digunakan sebagai varian kata
depan UNTUK.
21.
Kata Depan
BAGI
Kata depan BAGI Dapat digunakan untuk menyatakan
adanya pertalian sebagai varian kata depan UNTUK.
Contoh ;
Bagi saya jadi pergi atau tidak,tidak menjadi soal.
22.
Kata depan
GUNA
Kata depan GUNA untuk menyatakan adanya pertalian perihal
sebagai varian kata depan UNTUK, digunakan di muka kata benda berimbuhan gabung
KE-A:
Contoh :
Guna kepentingan umum kami rela
berkorban.
23.
Kata Depan
DEMI
1.
Untuk menyatakan tekad digunakan didepan kata benda
berimbuhan gabungan KE-AN.
Contoh :Saya berjuang demi kebenaran dan keadailan.
2.
untuk menyatakan tujuan dapat digunakan sebagai varian
kata depan UNTUK
Contoh : Demi uang dia mau berbuat apa saja.
24.
Kata Depan
MENURUT
Kata depan MENURUT dengan fungsi untuk menyatakan
sesuai dengan yang dikatakan digunakan
didepan kata benda atau frase benda yang menyatakan orang .
Contoh :
Menurut Ibu, saya sebaiknya menjadi
pelukis saja.
F.
Pengertian
Kata Sambung/ Penghubung( Kongjungsi/Konjungtor)
Kata hubungan atau disebut juga
kongjungsi /Konjungtor adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa
yang sederajat: kata dengan kata,frase dengan frase,atau klausa, bahkan kalimat
dengan kaliaat .Menurut Keraf ( 1982; 78-79) Bentuk – Bentuk hubungnnya dapat
bermacam-macam,yaitu :
1.
Menyatakan gabungan
2.
menyatakan pertentangan
3.
Menyatakan Waktu
4.
Menyatakan Tujuan
5.
Menyatakan Sebab
6.
Menyatakan Akibat
7.
Menyatakan Syarat
8.
Menyatakan Pilihan
9.
Menyatakan bandingan
10. Menyatakan
tingkat
11. Menyatakan
perlawanan
12. Pengatar
Kalimat
13. Menyatakan
Penjelasan
14. Sebagai
penetap sesuatu
Berdasarkan
bentuk – bentuk hubungan diatas, maka dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia, dijelaskan secara garis besarnya, kata hubung dibedakan menjadi dua
yaitu:
1). Kata Hubung Koordinatif,yaitu kata hubungan yang
menghubungkan dua unsur atau lebih yang
sama pentingnya, atau memiliki status sama.
contoh :atau ( menyatakan pemilihan )
dan ( menyatakan penambahan )
tetapi ( menyatakan perlawanan )
2). Kata Hubung Subordinatif, yaitu
kata hubung yang menghubungkan da klausa atau lebih, klausa itu tidak memiliki
status sintaksis yang sama.
contoh :Andikan, seandainya
G. Aturan Penggunaan Kata Penghubung
1). Kata Penghubung DAN
Kata penghubung DAN untuk menyatakan
gabungan biasa digunakan :
1.
dianatara dua
buah kata benda
Contoh : Ibu dan ayah pergi ke Bogor
2.
di antara dua buah kata kerja.
Contoh :
Mereka makan dan minum di kelas
3.
di antara dua buah kata sifat yang tidak bertentangan
Contoh :
Anak itu rajin dan pandai
Catatan :
a.
Kalau kedua kata sifat yang digabungkan dengan kata
penghubung DAN itu yang bersifat bertentangan maka tidak mungkin menduduki sifat
predikat.jadi : tidak mungkin anak itu
rajin dan malas .
b.
jika yang digabungkan lebih dari dua buah kata, maka
kata penghubung DAN hanya digunakan diantara dua buah kata yang terakhir .
Contoh :
Anaknya pandai, ramah, dan rajin.
2.Kata
Penghubung DENGAN
Kata penghubung DENGAN dengan fungsi
untuk menyatakan gabungan biasa dapat
digunakan di antara dua buah kata benda .
Contoh : ibu dengan ayah pergi kebogor
3.Kata
Penghubungan SERTA
Kata
penghubung SERTA dengan fungsi untuk menyaatakan gabungan biasa digunakan
diantara dua buah kata benda.
Contoh : Kakek serta nenek akan datang
minggu depan.
4.Kata
Penghubung ATAU
Kata Penghubung ATAU dengan fungsi
untuk menyatakan memiliki dapat digunakan diantara:
1.
Dua buah kata benda atau frase benda
2.
dua buah kata kerja
3.
dua buah kata sifat yang berlawanan maknanya
4.
kata kerja atau sifat dengan bentuk ingkarnya
5.
dua buah klausa dalam sebuah kalimat majemuk setara.
5.Kata
Penghubung TETAPI
Kata
penghubung TETAPI dengan Fungsi untuk menyatakan menggabungkan mempertentangkan
.
6.Kata
Penghubung NAMUN
Kata Penghubung
NAMUN dengan fungsi menghubungkan mempertetangan di antara dua buah kalimat .
Contoh : Sejak kecil dia kami asuh,kami didik, dan kami sekolahkan. Namun, setelah dewasa dan jadi
orang besar dia lupa kepada kami .
7.Kata
Penghubung SEDANGKAN
Kata
penghubung SEDANGKAN dengan fungsi untuk menggabungkan mempertentangkan atau
mengkontraskan digunakan diantara dua bauah klausa.
Contoh : Ayahnya menjadi dokter
di Puskesmas, sedangkan ibunya menjadi bidan.
8.Kata Penghubung
SEBALIKNYA
Kata
penghubung SEBALIKNYA dengan fungsi untuk menyatakan menggabungkan
mempertentang dengan tegas dapat digunakan diantara dua buah kalimat.
Contoh : Di hadapaan kita
dia memang ramah. Sebaliknya, jauh
dari kita sombongnya bukan main.
9.Kata
Penghubung BAHKAN
Kata penghubung
BAHKAN dengan fungsi menggabungkan- menggbungkan dapat digunakan di antara dua
buah kalimat.
Contoh : Anak itu memang nakal. Bahkan ibunya
sendiri pernah
ditipunya.
10.Kata
Penghubung LAGIPULA
Kata
penghubungan LAGIPULA dengan fungsi untuk menyatakan menggabungkan menegaskan
digunakan di dalam kalimat ( Klausa) tambahan.
Contoh : Saya tidak hadir
karena sakit.Lagi pula saya tidak diundang.
11.Kata
Penghubung APALAGI
Kata
penghubung APALAGI dengan fungsi untuk menyatakan menggabungkan menguatkan
digunakan pada awal keterangan tambahan atau kalimat tambahan .
Contoh : Kamu saja yang
lulusan SMA tidak tahu,apalagi saya yang Cuma tamatan SD.
Catatan
:
1. Secara
Opsional kata penghubung APALAGI dapat
diikuti kata KALAU atau JIKA, bila digunakan pada kalimat yang tidak
bersubjek.
Contoh : Dia memang nakal, Apalagi kalau di sekolah.
Hawa di sini sejuk sekali, Apalagi kalau
malam hari.
Saya tidak dapat hadir, Apalagi jika tidak
dijemput.
2. Kata
penghubung LEBIH-LEBIH PULA atau LEBIH-LEBIH LAGI dengan fungsi untuk
menyatakan menguatkan dapat digunakan pada awal keterangan tambahan atau
kalimat tambahan, sebagai varian dari kata penghubung APALAGI atau APALAGI
KALAU.
Contoh : Anak itu memang nakal; lebih-lebih lagi di
sekolah.
Saya tidak mau bicara dengan dia. lebih-lebih pula
kalau sikapnya begitu.
12.Kata
Penghubung KECUALI.
Kata
penghubung KECUALI dengan fungsi untuk membatasi digunakan:
1. didepan kata
benda atau frase benda .
Contoh : Semua sudah hadir kecuali Anwar.
2. diantara dua
buah klausa.
Contoh : Saya pasti datang, kecuali kalau
turut hujan lebat.
13.Kata
Penghubung LALU
Kata penghubung LALU dengan fungsi
menggabungkan – mengurutkan digunakan di antara dua buah klausa pada sebuah
kalimat majemuk setara.
Contoh
: Dipetinya bunga itu, lalu
diberikannya kepadaku.
14.Kata
Penghubung KEMUDIAN
Kata
penghubung LALU dengan fungsi menggabungkan-mengurutkan digunakan di antara dua
buah Klausa pada sebuah kalimat majemuk setara sebagai varian dari kata
penghubung LALU.
Contoh
: Diambilnya mangga itu,kemudian dikupasnya hati-hati.
Catatan :
Kata penghubung lain yang fungsinya
sama dengan kata penghubung KEMUDIAN atau LALU adalah kata penghubung SESUDAH
ITU, SETELAH ITU, dan SELANJUTNYA.Kelima kata penghubung ini dapat digunakan
secara bersamaan kalau klausa-klausa yang akan digabungkan itu terdiri lebih
dari dua buah klausa.
15.Kata
Penghubung MULA-MULA
Kata penghubung MULA-MULA,biasanya
dengan kata penghubung mengurutkan yang lain,seperti
LALU,KEMUDIAN,SELANJUTNYA,SESUDAH ITU, dan SETELAH ITU, dengan fungsi untuk
menggabungkan mengatur,digunakan di depan klausa pertama pada sebuah kalimat
majemuk setara yang terdiri dari beberapa klausa.
Contoh ; Mula-mula dipersilakannya anak itu
duduk,lalu diberinya bahan bacaan,kemudian ditinggalnya ke dalam,sesudah itu
didatanginya lagi anak itu,selanjutnya diajaknya anak itu berbicara, dan akhirnya
ditanyakannya apa maksu kedatangan anak itu.
16.Kata
Penghubung YAKNI
Kata penghubung YAKNI dengan fungs
untuk menyatakan menggabungkan –menjelaskan dapat digunakan sebagai varian kata
penghubung YAKNI
17. Kata
Penghubung ADALAH
Kata penghubung ADALAH dengan fungsi
menyatakan- menjelaskan digunakan:
1. di antara
dua buah unsure kalimat yang sama maknanya .
Contoh : Bis adalah kendaraan umum yang dapat
mengangkut banyak penumpang.
2. di muka
suatu perincian .
Contoh :Hasil daerah
Lampung adalah Kopra,lada,dan cengkeh.
18. Kata
Penghubung IALAH
Kata penghubung IALAH secara bebas
dapat digunakan sebagian varian katpenghubung ADALAH
19. Kata
Penghubung BAHWA
Kata
Penghubung Bahwa digunakan dengan aturan :
1. Untuk
menggabung -mengatarkan objek digunakan
pada klausa yang menjadi anak kalimat objek pada sebuah kalimat .
2. untuk
menggabungkan-mengantarkan subjek digunakan didalam kalimat pasif.
20. Kata
Penghubung KARENA
Kata
penghubung KARENA dengan fungsi untuk menggabungkan menyatakan alasan digunakan
di depan kata,frase, atau klausa yang berfungsi sebagai keterangan di dalam
sebuah kalimat majemuk setara.
Contoh
:Dia tidak masuk sekolah karena
hujan.
Karena kata penghubung KARENA daripada merupakan
bagian daripada unsur keterangan dalam kalimat, maka letaknya dapat dipindahkan
menurut tempat letaknya unsur keterangan itu,jadi, kalimat:
-
Dia tidak masuk sekolah karena sakit perut.
dapat diubah menjadi
-
Karena sakit perut,dia tidak masuk sekolah.
EmoticonEmoticon