A. Latar Belakang
Kata” Kata”dalam bahasa Melayu dan bahasa Sansekerta
Katha, Dalam bahasa Sansekerta Katha sebenarnya artinya adalah Konversasi ,”
bahasa”,Cerita atau dongeng” , Dalam bahasa Melayu kata merupakan rekontrun
Indonesia terjadi arti semantic menjadi kata, istilah kata sungguh sulit untuk
didefinisikan. Didalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan pengertian
kata baik kata depan dan kata penghubung ( kata sambung) .
Dimana Kata Depan adalah kata yang merangkaikan kata-
kata atau bagian kalimat dan biasnya diikuti oleh nomina atau pronominal. Dimana
fungi kata depan dapat dibedakan menjadi : kata depan tempat berada,kata depan arah asal
,kata depan arah tujuan , kata depan pelaku, kata depan alat, kata depan perbandingan,
kata depan hal atau masalah, kata depan akibat, kata depan tujuan
sedangkan
untuk aturan kata depan antara lain : Kata Depan DI, Antara, Ke, Kepada, Akan,
Terhadap, Oleh, Berkat, Daripada,
Tentang, Mengenai, Sampai, Hingga, Untuk, Buat, Bagi, Guna, Demi.
Sedangkan Untuk Kata Penghubung( Kata Sambung )disebut
Juga Konjungsi ( Kata Sambung ) adalah kata yang menghubungkan kata dengan kata
dalam sebuah kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah
Pragraf .Dimana Fungsi Kata Penghubung dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Kata penghubung yang menghubungkan kata, klausa,
atau kalimat yang kedudukannya sederajat
atau setara.
2. Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya tidak
sederajat ,melainkan bertingk
B. Perumusan Masalah
1. Apakah
pengertian dari kata ?
2. Apa saja kata berdasarkan bentuknya dalam bahasa Indonesia ?
3. Ada berapa Klasifikasi kata berdasarkan jenisnya ?
4. Apakah pengertian kata depan ?
5. Bagaimana cara penulisan kata depan ?
2. Apa saja kata berdasarkan bentuknya dalam bahasa Indonesia ?
3. Ada berapa Klasifikasi kata berdasarkan jenisnya ?
4. Apakah pengertian kata depan ?
5. Bagaimana cara penulisan kata depan ?
C. Tujuan
Penulisan
1.Untuk mengetahui pengertian kata
2. Untuk mengetahui pengertian dari kata depan dan kata sambung
D. Manfaat
1. Dengan makalah ini mahasiswa diharapkan dapat mengerti
kajian dalam menulis kata depan dan kata sambung.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kata depan dan kata sambung
dengan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertiaan Kata
Sebagai satuan
gramatik, kata terdiri dari satu atau beberapa morfem. dapat disimpulkan bahwa
kata adalah satuan gramatik bebas terkecil, baik bebas secara tuturan biasa
maupun gramatikal yang dalam proses pembentukanya bisa terdiri dari satu morfem
atau lebih ( Ramlan 2001: 3-34) .Kata adalah beberapa huruf yang memiliki makna
tertentu.Dalam Kamus KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) kata adalah unsure
bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan
dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa.
Kata merupakan
unsur yang paling penting didalam bahasa .tanpa kata tidak mungkin ada bahasa;
sebab kata itulah yang merupakan perwujudan bahasa.setiap kata mengandung konse
makna dan memiliki peran dalan pelaksanaan bahasa. Konsep dan peran apa yang
dimiliki tergandug dari jenis atau macam kata – kata itu, serta penggunaannya
didalam kalimat.
B.
Klasifikasi Kata Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan
bentuknya, kata dalam bahasa Indonesia
dibedakan menjadi empat macam , yaitu:
1.
Kata dasar ( basic form ), adalah satuan bebas atau
terikat yang menjadi dasar pembentukan kata yang lebih komplek. Kata ini
terdiri dari satu morfem . misalnya : datang, pergi, juang, temu, dan
sebagainya .
2.
Kata berimbuhan ( kata turunan ), bentuk kata ini
karena adanya proses morfologik, yaitu afikasasi. misal, bersepeda, menjalani,
dan sebagainya
3.
Kata ulang 9 ( Reduplikasi ), bentuk kata ini terjadi
karena adanya proses morfologik, yaitu adanya proses pengulangan (reduplikasi),
baik pengulangan secara keseluruhan maupun pengulangan sebagian, dengan
mengalami perubahan fonem maupun tanpa pengubahan fonem. misalnya, jalan –
jalan ,bermain- main, muda –mudi, dan sebagainya .
4.
Kata majemuk ( kompositum),bentuk kata ini terjadi
karena adanya proses morfologik, yaitu adanya proses pemajemukan (
reduplikasi). misal tanggung jawab, daya juang, temu wicara , dan sebagainya .
C. Klasifikasi Kata Berdasarkan Jenis
Pembagian kata
berdasarkan jenis, secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
berdasarkan tata bahasa tradisional dan berdasarkan tata bahasa baru
(structural). Pelopor tata bahasa tradisional adalah Sutan Takdir Alisyahbana
(STA)dan pelopor tata bahasa Indonesia baru ( structural)adalah Gorys Kerap.
Secara
tradisional, kata–kata dikelompokkan atau diklasifikasi berdasarkan criteria
sematik dan criteria fungsi yang berlandaskan pada kaidah – kaidah filsafat.
criteria sematik digunakan untuk mengklasifikasikan kelas verba (V), kelas
nomina (N), Sedangkan criteria fungsi, digunakan untuk mengklisifikasi kelas
preposi, kelas konjungsi, dan lain sebagainya.Sementara golongan strukturalis menggunakan
criteria struktur untuk mengklasifikasi kelas/jenis kata Misalnya, kata – kata
mengisi formulir tidak …adalah kata
kerja atau verba, formula bukan…adalah
kata – kata nomina atau benda, dan fomula sangat..
adalah kata keadaan atau sifat.
Kedua aliran
ini tata bahasa ini, baik tradisional maupun struktur sama-sama memiliki
kelemahan. misalnya,kata membantu ,ternyata dapat dimasuk dalam tiga formula
diatas : tidak membantu, bukan membantu, dan sangat membantu. oleh sebab itu,
kelemahan dan kelebihan dua aliran tata bahasa ini saling mengisi dalam proses
penggolongan kata bahasa Indonesia. berdasarkan tata bahasa tradisional, kata
dibedakan menjadi sepuluh macam.jenis kata berdasarkan tata bahasa tradisional
adalah sebagai berikut :
a.
Kata benda (nomina )
b.
Kata Kerja (verba )
c.
Kata Sifat (adjectiva)
d. Kata Ganti ( pronomina)
e.
Kata Bilangan (numeralia )
f.
Kata Keterangan (adverbia)
g.
Kata Sambung ( Conjunction)
h. Kata Depan (Preposisi)
i.
Kata Sandang (articula)
j.
Kata Seru (interjection)
sedangkan
berdasarkan tata bahasa baru (structural), kata dibedakan menjadi empat
macam,yaitu:
a.
Kata benda ( nomina)
b.
Kata Kerja( verba)
c.
Kata Sifat ( adjectiva)
d. Kata Tugas
Dalam bahasan
tentang kata selanjudnya, tidak adakah dilihat dari klasifikasi kata
berdasarkan tata bahasa tradisional atau tata bahasa baru ( structural), namun
akan merujuk pada paparan yang ditulis pada Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
D.
Pengertian Kata Depan
Berdasarkan
Tata Bahasa Tradisional, kata depan adalah kata yang merangkai kata-kata atau
bagian-bagian kalimat.Sedangkan berdasarkan tata bahasa structural kata depan
adalah kata yang menandai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut
dengan konstituen di belakangnya . dan kata depan dimana kata – kata yang
digunakan di muka kata benda untuk merangakaikan kata benda itu dengan bagian
kalimat lain disebut kata depan . Umpamanya kata-kata, di, ke, dari, dengan, dan oleh . hal-hal yang penting dan perlu di
perhatiakan dari beberapa bentuk kata depan yaitu :
1.
di, ke, dari , dengan, oleh : Kata depan ini digunakan untuk merangkaikan
kata-kata yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tepat contoh : dirumah, kepasar ,dari pasar, kakek tinggal
di desa , nenek menulis dengan spidol, jembatan ini dibangun oleh pemerintah
daerah.
2.
Pada sebagai pengganti di untk menyatakan orang, nama orang atau nama binatang, nama
waktu atau kiasan .contoh : pada
Bapak,pada Ahmad ,pada suatu hari.
3.
Bentuk-bentuk kata depan yang lain: akan, atas, dalam, dengan, untuk
terdapat,antara,tentang, atas ,dll( bentuk tunggal) contoh bentuk majemuk :
daripada, oleh karena , sampai dengan
.
Dilihat dari fungsinya kata depan itu dapat dibedakan
menjadi ,antara lain, kata depan yang menyatakan :
1. tempat berada , yaitu : di,pada,dalam,atas , dan
antara.
2. arah asal, yaitu ; dari
3. arah tujuan, yaitu: ke, kepada, akan , dan terdapat .
4. pelaku, yaitu: oleh
5. alat, yaitu: dengan, dan berkat
6. perbandingan , yaitu ; dari pada
7. hal atau masalah , yaitu : tentang dan mengenai
8. akibat, yaitu : hingga dan sampaikan
9. tujuan, yaitu : untuk ,buat , guna, dan bagi
E. Aturan
Penggunaan Kata Depan
1.
Kata Depan DI
Kata depan DI
digunakan dengan aturan :
A.
Untuk menyatakan tempat
berada digunakan di muka kata benda yang menyatakan tempat .
Contoh : Kami
belajar di perpustakaan .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Kami belejo di
perpustakaan.
Catatan : Untuk menyatakan tempat berada dengan lebih
seksama, kata depan DI dapat diikuti dengan kata yang menunjukan bagian mana
dari tempat itu yang dimaksud. Umpanya kata samping
pada kalimat berikut :
-
Dia berdiri di samping
lemari
Kata – kata
yang lainnya adalah :
-
di antara, di bawah, di belakang, di dekat, di depan,
di luar, di muka, di sebelah, di sekeliling, di sekitar , dll
B.
Untuk menyatakan aspek ‘diam’ atau ‘berhenti’ kata
depan DI digunakan di muka keterangan tempat pada suatu kalimat .
Contoh : Apa maksud
Anda datang di sini sepagi ini ?
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Ape maksud nga
detang di sikak sepagi ini?
Catatan : Kata
depan DI sebaiknya tidak digunakan di muka :
a.
kata ganti orang ( saya
, kamu , dan dia )
b.
kata ganti nama diri ( Ami , Siti dll)
c.
kata ganti jabatan ( Lurah , kolonel, camat dll)
d.
kata ganti perkerabatan ( adik, saudara, dan ayah )
e.
kata nama waktu ( hari
minggu, bulan april, tahun 9)
Pada tempat – tempat tersebut sebaiknya digunakan kata
depan PADA
Contoh : Bukumu
ada di saya , sebaiknya: Bukumu ada pada saya
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Buku nga ade
dengan ku,sebaiknya : Buku nga ade pade ku.
3.
Kata depan DI
yang digunakan di depan kata yang menyatakan karangan, tulisan, atau nama buku,
majalah dan Koran dapat diganti dengan kata depan dalam atau di dalam.
Contoh : Dimuat
di surat kabar ( dapat diganti dengan : Dimuat
dalam surat kabar, atau ;Dimuat
di dalam surat kabar)
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Dimuat di surat
Kabar ( depat diganti dengan : Dimuat delam Surat Kabar , atau : Dimuat di
delam surat kabar )
2.
Kata Depan PADA
Kata depan PADA digunakan dengan aturan :
1.
Untuk menyatakan ‘tempat’ digunakan dimuka kata benda
atau frase benda yang bukan menyatakan nama tempat yang sebenarnya,
sebagaivarian dari kata depan DI.
Contoh : pada
tiap – tiap kecamatan akan didirikan
Puskesmas.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang :Pade tiap-tiap
kecamatan akan dibangun Puskesmas
2.
Untuk menyatakan ‘tempat keberadaan’digunakan di muka kata ganti, nama diri, nama perkerabatan, nama pangkat dan
gelar.
Contoh :
Kuncinya ada pada Ibu
Contoh kalimat
dalam bahasa sindang : Kuncinya ade pade ibu.
Kata depan PADA sebaiknya tidak digunakan di muka
objek dalam kalimat yang predikatnya mengandung pengertian ‘ tertuju terhadap
sesuatu’. Dalam hal ini kata depan PADA itu sebaiknya diganti dengan kata depan
KEPADA .
Contoh :
Kritik itu ditunjukan pada kami, (sebaiknya: Kritik itu ditunjukan kepada kami)
Contoh kaliamat
dalam bahasa sindang : Kritik tunih
ditunjuk pade kami , ( sebaliknya : Kritik tunih ditunjukan kepade kami)
3.
Kata Depan DALAM
Kata depan DALAM digunakan dengan aturan :
1.
Untuk menyatakan ‘tempat
berada‘digunakan di depan kata benda sebagai varian dari kata depan DI
DALAM.
Contoh : Jangan
bermain dalam kelas .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Jengan bermain
delam kelas .
2.
Untuk menyatakan ‘berada dalam suatu situasi atau
peristiwa ‘digunakan di depan kata benda .
Contoh : Kita
harus hati-hati dalam beberapa hari.
Contoh kalimat daam bahasa sindang : Kite harus
ati-ati delam beberapa akhai kak.
3.
Untuk menyatakan jangka waktu digunakan di muka kata
yang menyatakan lama waktu.
Contoh :
Pekerjaan itu akan selesai dalam beberapa waktu.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : gawean tu nih
akan selesai delam beberapa waktu.
4.
Kata Depan
ATAS
Kata depan ATAS dapat digunakan dengan aturan :
1.
untuk menyatakan ‘tempat’digunakan
didepan kata benda sebagai varian dari kata depan DI ATAS .
Contoh : Kami
berdiri atas keadilan dan kebenaran.
Contoh kalimat
dalam bahasa sindang :Kami tegak atas keadilan dan kebenaran
2.
untuk menghubungkan predikat intransitif dengan
perlengkapanya .
Contoh : Mereka
berhak atas barang-barang itu.
Contoh kaliamat dalam bahasa sindang : Mereka Berhak
atas berang-berang tu.
Catatan :
Kata depan ATAS digunakan juga dalam beberapa ungkapan
yang sudah tetap, seperti:atas nama, atas kehendak, atas anjuran, atas
permintaan, atas desakan
5.
Kata Depan ANTARA
Kata depan ANTARA digunakan dengan aturan:
1.
Untuk menyatakan ‘jarak’ digunakan di muka dua buah
kata benda yang menyatakan tempat yang diserangkaikan dengan kata depan DAN.
Contoh : Banjir
melanda daerah antara Bekasi dan Karawang.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Banjer tu
ngerendam daerah antaro Bekasi dan Karawang.
2.
Untuk menyatakan ‘ adanya
dua pihak ‘digunakan dimuka umum dua buah kata benda yang menyatakan orang
atau diorangkan, yang diserangakaikan dengan kata depan DENGAN.
Contoh : Perang
antara Iran dan Irak semangkin hebat.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Perang antaro
Iran dan Irak semangkin Hebat .
3.
Untuk menyatakan ‘
suatu tempat, suatu saat, suatu keadaan’ atau hal digunakan di muka dua
buah kata benda yang menyatakan tempat atau waktu yang diserangakaikan dengan
kata depan DAN .
Contoh
: Antara tidur dan jaga saya mendengar suara ketukan pintu.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang: Antaro tedok dan
jago aku mendengo suare ketukan pintu.
6.
Kata Depan DARI
Kata depan DARI Digunakan dengan aturan :
1.
Untuk menyatakan asal tempat digunakan dimuka kata
benda yang menyatakan tempat.
Contoh : Mereka
baru datang dari Desa.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Mereka baru
detang dari Deso.
2.
Untuk menyatakan sebab kata depan DARI tidak perlu
digunakan . Dalam hal ini lebih baik digunakan kata KARENA atau SEBAB.
Contoh : Dari Kecerobohannya, maka rumahnya habis
terbakar.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Dari
kecerobohanyo, mako rumahnyo abis tebakar
3.
Untuk menyatakan perbandingkan kata depan DARI tidak
perlu digunakan. Dalam hal ini lebih baik/tepat digunakan kata depan DARIPADA.
Contoh : Hasan lebih cerdik dari Ali (Lebih baik :
Hasan lebih cerdik daripada Ali).
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Hasan lebeh
cerdek dari pade Ali ( Lebih padek : Hasan Lebeh cerdek daripado Ali ).
7.
Kata Depan KE
Kata depan KE digunakan dengan aturan:
1.
Untuk menyatakan tempat tujuan digunakan di muka kata
benda yang menyatakan tempat.
Contoh : Ibu
pergi ke Kantor Pos
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Ibu Pegi ke
Kantor Pos
Catatan :
Untuk menyatakan tempat yang dituju dengan lebih seksama
kata depan KE dapat diikuti dengan kata yang menujukkan bagian mana dari tempat
itu dimaksud. pada kata-kata tengah, dalam,dan samping .
Kata- Kata yang lainnya adalah :
- Ke bawah, ke belakang , ke depan , ke luar, ke
sebelah,dll
2.
Untuk menyatakan aspek
gerak atau gerak digunakan di
muka keterangan tempat pada suatu kalimat.
Contoh : Apa
maksudmu datang ke sini sepagi ini ?
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Ape Maksudnga
detang ke sikak sepagi ini?
Catatan :
Kata depan KE sebaiknya tidak digunakan di muka :
a.
Kata ganti ( Seperti saya, kamu , dan dia )
b.
Kata nama diri ( Seperti Hasan , Siti dan Ali )
c.
Kata nama jabatan ( Seperti lurah, letnan,dan dokter)
d.
Kata nama perkerabatan ( Seperti adik, saudara, dan
ibu)
8.
Kata Depan KEPADA
Kata depan KEPADA digunakan dengan aturan :
1.
Kalimat yang predikatnya mengandung pengertian tertuju
terhadap sesuatu.
Contoh :
Persoalan itu telah dilaporkan kepada gebenur.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Persolan tu
telah dilaporkan kepada Gebenur
Catatan :
Kalau kata depan KE menyatakan arah tempat yang
sebenarnya, maka kata depan KEPADA menyatakan arah tempat yang tidak
sebenarnya.Untuk menyatakan arah yang dituju dapat digunakan sebagai varian
kata depan AKAN
Contoh : Ia
takut sekali kepada hantu .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Ia takot sekali
kepada antu.
9.
Kata depan AKAN
Kata depan akan digunaka dengan aturan :
1.
Untuk menunjukan objek digunakan di dalam kalimat yang
predikatnya menunjukan sikap batin .
Contoh :Saya
masih ingat akan peristiwa bersejarah itu.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Aku maseh ingat
akan peristiwa bersejarah itu.
10.
Kata Depan Terhadap
Kata depan TERHADAP Digunakan dengan aturan :
1.
Untuk menyatakan sasaran perbuatan digunakan di muka
kata benda yang menyatakan orang atau yang diorangan . Kedudukannya dapat
diganti dengan kata depan KEPADA .
Contoh : Saya
tidak takut terhadap siapa saja .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Aku dak takut
terhadap siapo be.
2.
Untuk menyatakan perihal digunakan di muka kata benda
. Kedudukannya dapat diganti dengan kata depan AKAN .
Contoh : Kami
tidak ragu – ragu lagi terhadap kejujuran .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Kami dak
ragu-ragu gi terhadap kejujuran .
11.
Kata Depan OLEH
Kata depan OLEH digunakan dengan aturan :
1.
Untuk menyatakan pelaku perbuatan digunakan di muka
objek pelaku dalam pasif .
Contoh : Pabrik
pupuk itu akan diresmikan oleh Presiden Suharto.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang ; Pabrik pupuk tu
akan diresmikan oleh Prisen Suharto.
2.
Untuk menyatakan sebab digunakan di dalam kalimat yang
predikatnya berupa kata sifat atau kata yang menyatakan keadaan.
Contoh :
Pertahanan mereka hancur oleh serangan Israel.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Pertahanan
mereka ancur oleh serangan Israel.
12.
Kata Depan DENGAN
Kata depan DENGAN digunakan dengan aturan :
1.
Untuk menyatakan alat digunakan di muka kata benda
yang menyatakan alat .
Contoh : Adik
menulis dengan spidol.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : adek noles
dengan spidol.
13.
Kata Depan BERKAT
Kata depan DARIPADA untuk menyatakan perbandingan
digunakan di antara du buah kata benda, atau frase benda.
Contoh :
Kemerdekaan ini dapat kita capai berkat rahmat Tuhan.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Kemerdekaan tu
dapat kite capai berkat rahmat tuhan .
14.
Kata Depan TENTANG
Kata depan TENTANG digunakan di depan kata benda atau
frase benda untuk menyatakan perihal atau masalah .
Contoh :Mereka
berdebat tentang peranan pemuda dalam pembangunan.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Mereka berdebat tentang
peranan pemuda delam pambangunan.
15.
Kata Depan DARIPADA
Kata depan DARIPADA untuk menyatakan perbandingan
digunakan di antara dua buah kata benda, atau frase benda.
Contoh :
Daripada kita bermain lebih baik kita belajar .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Daripade kite
bermain lebeh baik kite belajo.
16.
Kata Depan MENGENAI
Kata Depan Mengenai dapat digunakan sebagai varian
kata depan TENTANG.
17.
Kata Depan SAMPAI
Kata depan SAMPAI Digunakan dengan aturan :
1.
Untuk menyatakan batas tempat, atau batas waktu,
digunakan di muka kata benda yang menyatakan tempat atau menyatakan waktu.
18.
Kata Depan HINGGA
Kata depan HINGGA dapat digunakan sebagai varian kata
dengan SAMPAI
19.
Kata Depan UNTUK
Kata depan UNTUK digunakan dengan aturan :
1.
Untuk menyatakan tujuan atau sasaran perbuatan
digunakan dimuka kata benda orang atau
yang diorangkan.
Contoh :
Beliau membawa oleh-oleh untuk kami
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Beliau membawa
oleh-oleh untuk kami.
2.
Untuk menyatakan adanya pertalian perihal digunakan
didepan kata benda atau frase benda. Biasanya ditempatkan pada awal kalimat .
Contoh :
Untuk Kepentingan umum,kami rela berkorban.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Untok
kepentingan umum,kami rela bekorban .
20.
Kata Depan BUAT
Kata depan BAGI Dapat digunakan sebagai varian kata
depan UNTUK.
21.
Kata Depan BAGI
Kata depan BAGI Dapat digunakan untuk menyatakan
adanya pertalian sebagai varian kata depan UNTUK.
Contoh ;
Bagi saya jadi pergi atau tidak,tidak menjadi soal.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Bage aku jadi
pegi atau daak,dak menjadi soal.
22.
Kata depan GUNA
Kata depan GUNA untuk menyatakan adanya pertalian
perihal sebagai varian kata depan UNTUK,digunakan di muka kata benda berimbuhan
gabung KE.
Contoh :
Guna kepentingan umum kami rela berkorban.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Guno kepentingan
umum kami relo bekorban.
23.
Kata Depan DEMI
1.
Untuk menyatakan tekad digunakan didepan kata benda
berimbuhan gabungan KE-AN.
Contoh :Saya berjuang demi kebenaran dan keadailan.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Aku bejung demi
kebenaran dan keadilan.
2.
Untuk menyatakan tujuan dapat digunakan sebagai varian
kata depan UNTUK
Contoh : Demi uang
dia mau berbuat apa saja.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Demi sen dio mau
berbuat ape be.
24.
Kata Depan MENURUT
Kata depan MENURUT dengan fungsi untuk menyatakan
sesuai dengan yang dikatakan digunakan
didepan kata benda atau frase benda yang menyatakan orang .
Contoh :
Menurut Ibu, saya sebaiknya menjadi pelukis saja.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang: Menurut ibu,aku
sebaiknyo menjedi pelukis be.
F.
Pengertian Kata Sambung/ Penghubung(
Kongjungsi/Konjungtor)
Kata hubungan
atau disebut juga kongjungsi /Konjungtor adalah kata tugas yang menghubungkan
dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata,frase dengan frase,atau
klausa, bahkan kalimat dengan kaliaat .Menurut Keraf ( 1982; 78-79) Bentuk –
Bentuk hubungnnya dapat bermacam-macam,yaitu :
1.
Menyatakan gabungan
2.
menyatakan pertentangan
3.
Menyatakan Waktu
4.
Menyatakan Tujuan
5.
Menyatakan Sebab
6.
Menyatakan Akibat
7.
Menyatakan Syarat
8.
Menyatakan Pilihan
9.
Menyatakan bandingan
10. Menyatakan tingkat
11. Menyatakan perlawanan
12. Pengatar Kalimat
13. Menyatakan Penjelasan
14. Sebagai penetap sesuatu
Berdasarkan bentuk – bentuk hubungan diatas, maka
dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dijelaskan secara garis besarnya,
kata hubung dibedakan menjadi dua yaitu:
1). Kata Hubung Koordinatif,yaitu kata hubungan yang
menghubungkan dua unsur atau lebih yang
sama pentingnya, atau memiliki status sama.
Contoh :atau
( menyatakan pemilihan )
dan ( menyatakan penambahan )
tetapi ( menyatakan perlawanan )
Contoh dalam bahasa sindang
:ahtaw (menyatekan pehmelihan)
dhan (menyatekan pehnambahan)
tetapi (menyatekan pehrlawanan)
2). Kata Hubung
Subordinatif, yaitu kata hubung yang menghubungkan da klausa atau lebih, klausa
itu tidak memiliki status sintaksis yang sama.
Contoh :Andaikan,
seandainya
Contoh
dalam bahasa sindang : andaikhan, seandainye
G. Aturan
Penggunaan Kata Penghubung
1). Kata Penghubung DAN
Kata
penghubung DAN untuk menyatakan gabungan biasa digunakan :
1.
Dianatara dua
buah kata benda
Contoh :
Ibu dan ayah pergi ke Bogor
Contoh dalam bahasa sindang : Ibu dan ayah
pegi ke Bogor
2.
Di antara dua buah kata kerja.
Contoh : Mereka
makan dan minum di kelas
Contoh dalam bahasa sindang :Mereka gee
makan dan minum di helas
3.
Di antara dua buah kata sifat yang tidak bertentangan
Contoh : Anak
itu rajin dan pandai
Contoh dalam bahasa sindang : Anak
tu rajen dan pandai
Catatan :
a.
Kalau kedua kata sifat yang digabungkan dengan kata
penghubung DAN itu yang bersifat bertentangan maka tidak mungkin menduduki
sifat predikat.jadi : tidak mungkin anak
itu rajin dan malas .
b.
Jika yang digabungkan lebih dari dua buah kata, maka
kata penghubung DAN hanya digunakan diantara dua buah kata yang terakhir .
Contoh : Anaknya pandai, ramah, dan rajin.
Contoh dalam bahasa sindang : Anaknye pandai, ramah dan rajen
2.Kata Penghubung DENGAN
Kata penghubung
DENGAN dengan fungsi untuk menyatakan
gabungan biasa dapat digunakan di antara dua buah kata benda .
Contoh : ibu
dengan ayah pergi kebogor
Contoh dalam bahasa sindang : itu denghan ayah pegi kebogor
3.Kata Penghubungan SERTA
Kata penghubung
SERTA dengan fungsi untuk menyaatakan gabungan biasa digunakan diantara dua
buah kata benda.
Contoh : Kakek
serta nenek akan datang minggu depan.
Contoh dalam bahasa sindang : Kakek serta nenek akan dhatang mhinggu dhepan
4.Kata Penghubung ATAU
Kata Penghubung ATAU dengan fungsi untuk menyatakan
memiliki dapat digunakan diantara:
1.
Dua buah kata benda atau frase benda
2.
dua buah kata kerja
3.
dua buah kata sifat yang berlawanan maknanya
4.
kata kerja atau sifat dengan bentuk ingkarnya
5.
dua buah klausa dalam sebuah kalimat majemuk setara.
5.Kata Penghubung TETAPI
Kata penghubung
TETAPI dengan Fungsi untuk menyatakan menggabungkan mempertentangkan .
6.Kata Penghubung NAMUN
Kata Penghubung
NAMUN dengan fungsi menghubungkan mempertetangan di antara dua buah kalimat .
Contoh :
Sejak kecil dia kami asuh,kami didik,
dan kami sekolahkan. Namun, setelah
dewasa dan jadi orang besar dia lupa kepada kami .
Contoh dalam bahasa sindang : hejak kecik die, khami didik, dhan kami
hekolahkan. Namun, hetelah beso dhan jadi wang beso die lupe kepae kami.
7.Kata Penghubung SEDANGKAN
Kata penghubung
SEDANGKAN dengan fungsi untuk menggabungkan mempertentangkan atau
mengkontraskan digunakan diantara dua bauah klausa.
Contoh :
Ayahnya menjadi dokter di Puskesmas, sedangkan ibunya menjadi bidan.
Contoh dalam bahasa sindang
:Ayahnye menjahdi dokter diPuskesmas,hedangkan ibunya menjadi bidan.
8.Kata Penghubung SEBALIKNYA
Kata penghubung
SEBALIKNYA dengan fungsi untuk menyatakan menggabungkan mempertentang dengan
tegas dapat digunakan diantara dua buah
kalimat.
Contoh : Di
hadapan kita dia memang ramah. Sebaliknya, jauh dari kita sombongnya bukan main.
Contoh dalam bahasa sindang : Di hadaphan kite die memang ramah. Sebaliknye
jaoh dari kite sombongnye bukan maen
9.Kata Penghubung BAHKAN
Kata penghubung
BAHKAN dengan fungsi menggabungkan- menggbungkan dapat digunakan di antara dua
buah kalimat.
Contoh : Anak itu memang nakal. Bahkan ibunya sendiri
pernah ditipunya.
Contoh dalam bahasa sindang :
Budak tu memang nakal. Bahkan ibunye hendiri phernah di koja.
10.Kata Penghubung LAGIPULA
Kata penghubungan LAGIPULA dengan fungsi untuk
menyatakan menggabungkan menegaskan digunakan di dalam kalimat ( Klausa)
tambahan.
Contoh :Saya tidak hadir karena sakit.Lagi pula saya
tidak diundang.
Contoh dalam bahasa sindang : saye dak hadir kharena saket, Lage pula saye
dak diundang.
11.Kata Penghubung APALAGI
Kata
penghubung APALAGI dengan fungsi untuk menyatakan menggabungkan menguatkan
digunakan pada awal keterangan tambahan atau kalimat tambahan .
Contoh : Kamu
saja yang lulusan SMA tidak tahu,apalagi saya yang Cuma tamatan SD.
Contoh dalam bahasa sindang : kamu saje yang lolosan SMA dak tahu, apelagi
saye yang Cuma tamatan SD.
Catatan :
1.
Secara Opsional kata penghubung APALAGI dapat diikuti kata KALAU atau JIKA, bila digunakan
pada kalimat yang tidak bersubjek.
Contoh : Dia memang nakal, Apalagi kalau di sekolah. Hawa di sini sejuk sekali, Apalagi kalau
malam hari.
Contoh dalam bahasa sindang :Die
memang nakal, Apelagi kalo di hekolah.
Hawe di sikak hejuk sekalem Apelagi kalo malam
haga.
2.
Kata penghubung LEBIH-LEBIH PULA atau LEBIH-LEBIH LAGI
dengan fungsi untuk menyatakan menguatkan dapat digunakan pada awal keterangan
tambahan atau kalimat tambahan, sebagai varian dari kata penghubung APALAGI
atau APALAGI KALAU.
Contoh : Anak itu memang nakal; lebih-lebih lagi di
sekolah.Saya tidak mau bicara dengan dia. lebih-lebih pula kalau sikapnya
begitu.
Contoh dalam bahasa sindang :
Budak tu memang nakal, lebeh-lebeh di hekolah.Saye dak mau ngomong dhengan die.
Lebeh-lebeh pule kalo sikapnye goktu.
12.Kata Penghubung KECUALI.
Kata
penghubung KECUALI dengan fungsi untuk membatasi digunakan:
1.
didepan kata benda atau frase benda .
Contoh : Semua
sudah hadir kecuali Anwar.
Contoh dalam bahasa sindang :
gale eh dem hadir kecuali Anwar.
2.
diantara dua buah klausa.
Contoh : Saya
pasti datang, kecuali kalau turut hujan lebat.
Contoh dalam bahasa sindang : Ku
pasti detang,kecuali kalau turut hujan
lebat.
13.Kata Penghubung LALU
Kata penghubung LALU dengan fungsi menggabungkan –
mengurutkan digunakan di antara dua buah klausa pada sebuah kalimat majemuk
setara.
Contoh :
Dipetinya bunga itu, lalu diberikannya kepadaku.
Contoh dalam bahasa sindang : Dipetieh bunge
tu,lalu diberikan eh ke ku.
14.Kata Penghubung KEMUDIAN
Kata
penghubung LALU dengan fungsi menggabungkan-mengurutkan digunakan di antara dua
buah Klausa pada sebuah kalimat majemuk setara sebagai varian dari kata
penghubung LALU.
Contoh : Diambilnya
mangga itu,kemudian dikupasnya hati.
Contoh bahase sindang : Diambik eh mangga
tu,kemudian dikubak eh hati
Catatan :
Kata penghubung lain yang fungsinya
sama dengan kata penghubung KEMUDIAN atau LALU adalah kata penghubung SESUDAH
ITU, SETELAH ITU, dan SELANJUTNYA.Kelima kata penghubung ini dapat digunakan
secara bersamaan kalau klausa-klausa yang akan digabungkan itu terdiri lebih
dari dua buah klausa.
15.Kata Penghubung MULA-MULA
Kata penghubung MULA-MULA,biasanya dengan kata
penghubung mengurutkan yang lain,seperti LALU,KEMUDIAN,SELANJUTNYA,SESUDAH ITU,
dan SETELAH ITU, dengan fungsi untuk menggabungkan mengatur,digunakan di depan
klausa pertama pada sebuah kalimat majemuk setara yang terdiri dari beberapa
klausa.
Contoh :
Mula-mula dipersilakannya anak itu duduk,lalu diberinya bahan bacaan,kemudian
ditinggalnya ke dalam,sesudah itu didatanginya lagi anak itu,selanjutnya
diajaknya anak itu berbicara, dan akhirnya ditanyakannya apa maksud kedatangan anak itu.
Contoh dalam bahasa sindang : Mula-mula disilangkan anak tu duduk.lalu
dienjok behan bacean,kemudian ditinggal eh ke delam,dak tu detang lagi anak
tu,selanjut eh diajak eh anak tu ngomong,dan akhir eh ditanye eh ape maksud
kedetangan anak tu.
16.Kata Penghubung YAKNI
Kata penghubung
YAKNI dengan fungs untuk menyatakan menggabungkan –menjelaskan dapat digunakan
sebagai varian kata penghubung YAKNI
17. Kata Penghubung ADALAH
Kata penghubung ADALAH dengan fungsi menyatakan-
menjelaskan digunakan:
1.
di antara dua buah unsure kalimat yang sama maknanya .
Contoh : Bis adalah kendaraan umum yang dapat
mengangkut banyak penumpang.
Contoh dalam bahasa sindang : Bis
adelah kendaraan umum yang depat nyangkut benyak penumpang.
2.
di muka suatu perincian .
Contoh :Hasil daerah Lampung adalah Kopra,lada,dan
cengkeh.
Contoh dalam bahasa sindang :
Asil daerah lampung adelah Kopra,lada,dan cengkeh.
18. Kata Penghubung IALAH
Kata penghubung IALAH secara bebas dapat digunakan
sebagian varian katpenghubung ADALAH
19. Kata Penghubung BAHWA
Kata
Penghubung Bahwa digunakan dengan aturan :
1.
Untuk menggabung -mengatarkan objek digunakan pada klausa yang menjadi anak
kalimat objek pada sebuah kalimat .
2.
untuk menggabungkan-mengantarkan subjek digunakan
didalam kalimat pasif.
20. Kata Penghubung KARENA
Kata penghubung
KARENA dengan fungsi untuk menggabungkan menyatakan alasan digunakan di depan
kata,frase, atau klausa yang berfungsi sebagai keterangan di dalam sebuah
kalimat majemuk setara.
Contoh :Dia
tidak masuk sekolah karena hujan.
Contoh dalam bahasa sindang : die
dak masuk holah karne ujan
Karena kata penghubung KARENA daripada merupakan
bagian daripada unsur keterangan dalam kalimat, maka letaknya dapat dipindahkan
menurut tempat letaknya unsur keterangan itu,jadi, kalimat:
-
Dia tidak masuk sekolah karena sakit perut.dapat
diubah menjadi
-
Karena sakit perut,dia tidak masuk sekolah.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak sekali kata-kata yang sering kita ucapakan
.Kata adalah kumpulan bunyi ujaran yang mengandung sebuah arti yang jelas,
atau, kata adalah susunan dari huruf abjad yang mempunyai arti tertentu . Menurut
jenisnya, Dalam bahasa Indonesia kata dapat dibedakan menjadi sepuluh jenis,
yaitu : Kata Benda, Kata Kerja, Kata Sifat, Kata Ganti, Kata Keterangan , Kata
Bilangan, Kata Sambung, Kata Depan, Kata Sandang , Kata Seru, Dan kata Tanya .
Sedangkan Kata Depan adalah kata-kata yang secara sintaktis diletakkan sebelum kata benda, kata kerja atau kata keterangan dan secara semantic kata depan menandakan berbagai hubungan makna antara kata depan dan kata yang ada dibelakangnya. untuk Kata Penghubung ( kata sambung )adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa atau kaliamat dengan kalimat.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya
sangat mengharapakan kritik dan saran yang membangun agar memperluas agar
memperluas pengetahuan penulis .
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Tri Astuti, M.Pd,2016. Morfologi Bahasa
Indonesia. Chaer,
Abdul,1979. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia . Waridah, Ernawati,2009.EYD
dan Seputar Kebahasa-Indonesia.Jakarta : Kawan Pustaka Alwi,
Hasan,dkk.2003.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka
Https://id.wikibooks.org/wiki/bahasa_Indonesia/konjungsi www.meylanasari.blogspot.com Di akses
tanggal, 15 Januari 2017 Lubuklinggau
http://meylanasari.blogspot.co.id/2017/01/makalah-bahasa-indonesia-morfologi.html
EmoticonEmoticon