makalah bahasa indonesia morfologi



T-okes Putra Linggau  YouTuber  Indonesia 


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata” Kata”dalam bahasa Melayu dan bahasa Sansekerta Katha, Dalam bahasa Sansekerta Katha sebenarnya artinya adalah Konversasi ,” bahasa”,Cerita atau dongeng” , Dalam bahasa Melayu kata merupakan rekontrun Indonesia terjadi arti semantic menjadi kata, istilah kata sungguh sulit untuk didefinisikan. Didalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan pengertian kata baik kata depan dan kata penghubung ( kata sambung) .

Dimana Kata Depan adalah kata yang merangkaikan kata- kata atau bagian kalimat dan biasnya diikuti oleh nomina atau pronominal. Dimana fungi kata depan dapat dibedakan menjadi :  kata depan tempat berada,kata depan arah asal ,kata depan arah tujuan , kata depan pelaku, kata depan alat, kata depan perbandingan, kata depan hal atau masalah, kata depan akibat, kata depan tujuan 

sedangkan untuk aturan kata depan antara lain : Kata Depan DI, Antara, Ke, Kepada, Akan, Terhadap, Oleh,  Berkat, Daripada, Tentang, Mengenai, Sampai, Hingga, Untuk, Buat, Bagi, Guna, Demi.

         Sedangkan Untuk Kata Penghubung( Kata Sambung )disebut Juga Konjungsi ( Kata Sambung ) adalah kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah Pragraf .Dimana Fungsi Kata Penghubung dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Kata penghubung yang menghubungkan kata, klausa, atau kalimat yang  kedudukannya sederajat atau setara.
2. Kata penghubung yang menghubungkan  klausa dengan klausa yang kedudukannya tidak sederajat ,melainkan bertingk
B. Perumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari kata ?
2. Apa saja kata berdasarkan bentuknya dalam bahasa Indonesia  ?
3. Ada berapa Klasifikasi kata berdasarkan jenisnya ?
4. Apakah pengertian kata depan ?
5. Bagaimana cara penulisan kata depan ?
C. Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui pengertian kata

2. Untuk mengetahui pengertian dari kata depan dan kata sambung

D. Manfaat
1.  Dengan makalah ini mahasiswa diharapkan dapat mengerti kajian dalam menulis kata depan dan kata sambung.
2.  Mahasiswa dapat mengetahui kata depan dan kata sambung dengan benar.

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertiaan Kata
Sebagai satuan gramatik, kata terdiri dari satu atau beberapa morfem. dapat disimpulkan bahwa kata adalah satuan gramatik bebas terkecil, baik bebas secara tuturan biasa maupun gramatikal yang dalam proses pembentukanya bisa terdiri dari satu morfem atau lebih ( Ramlan 2001: 3-34) .Kata adalah beberapa huruf yang memiliki makna tertentu.Dalam Kamus KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) kata adalah unsure bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa.

Kata merupakan unsur yang paling penting didalam bahasa .tanpa kata tidak mungkin ada bahasa; sebab kata itulah yang merupakan perwujudan bahasa.setiap kata mengandung konse makna dan memiliki peran dalan pelaksanaan bahasa. Konsep dan peran apa yang dimiliki tergandug dari jenis atau macam kata – kata itu, serta penggunaannya didalam kalimat.

B.  Klasifikasi Kata Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, kata dalam bahasa Indonesia  dibedakan menjadi empat macam , yaitu:
1.     Kata dasar ( basic form ), adalah satuan bebas atau terikat yang menjadi dasar pembentukan kata yang lebih komplek. Kata ini terdiri dari satu morfem . misalnya : datang, pergi, juang, temu, dan sebagainya .
2.     Kata berimbuhan ( kata turunan ), bentuk kata ini karena adanya proses morfologik, yaitu afikasasi. misal, bersepeda, menjalani, dan sebagainya
3.     Kata ulang 9 ( Reduplikasi ), bentuk kata ini terjadi karena adanya proses morfologik, yaitu adanya proses pengulangan (reduplikasi), baik pengulangan secara keseluruhan maupun pengulangan sebagian, dengan mengalami perubahan fonem maupun tanpa pengubahan fonem. misalnya, jalan – jalan ,bermain- main, muda –mudi, dan sebagainya .
4.     Kata majemuk ( kompositum),bentuk kata ini terjadi karena adanya proses morfologik, yaitu adanya proses pemajemukan ( reduplikasi). misal tanggung jawab, daya juang, temu wicara , dan sebagainya .

C.  Klasifikasi Kata Berdasarkan Jenis
Pembagian kata berdasarkan jenis, secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan tata bahasa tradisional dan berdasarkan tata bahasa baru (structural). Pelopor tata bahasa tradisional adalah Sutan Takdir Alisyahbana (STA)dan pelopor tata bahasa Indonesia baru ( structural)adalah Gorys Kerap.
Secara tradisional, kata–kata dikelompokkan atau diklasifikasi berdasarkan criteria sematik dan criteria fungsi yang berlandaskan pada kaidah – kaidah filsafat. criteria sematik digunakan untuk mengklasifikasikan kelas verba (V), kelas nomina (N), Sedangkan criteria fungsi, digunakan untuk mengklisifikasi kelas preposi, kelas konjungsi, dan lain sebagainya.Sementara golongan strukturalis menggunakan criteria struktur untuk mengklasifikasi kelas/jenis kata Misalnya, kata – kata mengisi formulir tidak …adalah kata kerja atau verba, formula bukan…adalah kata – kata nomina atau benda, dan fomula sangat.. adalah kata keadaan atau sifat.

Kedua aliran ini tata bahasa ini, baik tradisional maupun struktur sama-sama memiliki kelemahan. misalnya,kata membantu ,ternyata dapat dimasuk dalam tiga formula diatas : tidak membantu, bukan membantu, dan sangat membantu. oleh sebab itu, kelemahan dan kelebihan dua aliran tata bahasa ini saling mengisi dalam proses penggolongan kata bahasa Indonesia. berdasarkan tata bahasa tradisional, kata dibedakan menjadi sepuluh macam.jenis kata berdasarkan tata bahasa tradisional adalah sebagai berikut :
a.   Kata benda (nomina )
b.   Kata Kerja (verba )
c.    Kata Sifat (adjectiva)
d.  Kata Ganti ( pronomina)
e.   Kata Bilangan (numeralia )
f.     Kata Keterangan (adverbia)
g.   Kata Sambung ( Conjunction)
h.  Kata Depan (Preposisi)
i.     Kata Sandang (articula)
j.     Kata Seru (interjection)

sedangkan berdasarkan tata bahasa baru (structural), kata dibedakan menjadi empat macam,yaitu:
a.   Kata benda ( nomina)
b.   Kata Kerja( verba)
c.    Kata Sifat ( adjectiva)
d.  Kata Tugas

Dalam bahasan tentang kata selanjudnya, tidak adakah dilihat dari klasifikasi kata berdasarkan tata bahasa tradisional atau tata bahasa baru ( structural), namun akan merujuk pada paparan yang ditulis pada Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

D.    Pengertian Kata Depan
Berdasarkan Tata Bahasa Tradisional, kata depan adalah kata yang merangkai kata-kata atau bagian-bagian kalimat.Sedangkan berdasarkan tata bahasa structural kata depan adalah kata yang menandai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan konstituen di belakangnya . dan kata depan dimana kata – kata yang digunakan di muka kata benda untuk merangakaikan kata benda itu dengan bagian kalimat lain disebut kata depan . Umpamanya kata-kata, di, ke, dari, dengan, dan oleh . hal-hal yang penting dan perlu di perhatiakan dari beberapa bentuk kata depan yaitu :
1.     di, ke, dari , dengan, oleh : Kata depan ini digunakan untuk merangkaikan kata-kata yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tepat contoh : dirumah, kepasar ,dari pasar, kakek tinggal di desa , nenek menulis dengan spidol, jembatan ini dibangun oleh pemerintah daerah.
2.     Pada sebagai pengganti di untk menyatakan orang, nama orang atau nama binatang, nama waktu atau kiasan .contoh : pada Bapak,pada Ahmad ,pada suatu hari.
3.     Bentuk-bentuk kata depan yang lain: akan, atas, dalam, dengan, untuk terdapat,antara,tentang, atas ,dll( bentuk tunggal) contoh bentuk majemuk : daripada, oleh karena , sampai dengan .

Dilihat dari fungsinya kata depan itu dapat dibedakan menjadi ,antara lain, kata depan yang menyatakan :
1.  tempat berada , yaitu : di,pada,dalam,atas , dan antara.
2.  arah asal, yaitu ; dari
3.  arah tujuan, yaitu: ke, kepada, akan , dan terdapat .
4.  pelaku, yaitu: oleh
5.  alat, yaitu: dengan, dan berkat 
6.  perbandingan , yaitu ; dari pada
7.  hal atau masalah , yaitu : tentang dan mengenai
8.  akibat, yaitu : hingga dan sampaikan
9.  tujuan, yaitu : untuk ,buat , guna, dan bagi

E.  Aturan Penggunaan Kata Depan
1.     Kata Depan DI
Kata depan DI digunakan dengan aturan :
A.      Untuk menyatakan tempat berada digunakan di muka kata benda yang menyatakan tempat .
Contoh  : Kami belajar di perpustakaan .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Kami belejo di perpustakaan.
Catatan : Untuk menyatakan tempat berada dengan lebih seksama, kata depan DI dapat diikuti dengan kata yang menunjukan bagian mana dari tempat itu yang dimaksud. Umpanya kata samping pada kalimat berikut :
-         Dia berdiri di samping lemari
Kata – kata yang lainnya adalah :
-           di antara, di bawah, di belakang, di dekat, di depan, di luar, di muka, di sebelah, di sekeliling, di sekitar , dll
B.      Untuk menyatakan aspek ‘diam’ atau ‘berhenti’ kata depan DI digunakan di muka keterangan tempat pada suatu kalimat .
Contoh   : Apa maksud Anda datang di sini sepagi ini ?
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Ape maksud nga detang di sikak sepagi ini?
Catatan : Kata depan DI sebaiknya tidak digunakan di muka :
a.    kata ganti orang ( saya , kamu , dan dia )
b.   kata ganti nama diri ( Ami , Siti dll)
c.    kata ganti jabatan ( Lurah , kolonel, camat dll)
d.   kata ganti perkerabatan ( adik, saudara, dan ayah )
e.    kata nama waktu ( hari minggu, bulan april, tahun 9)
Pada tempat – tempat tersebut sebaiknya digunakan kata depan PADA
Contoh   : Bukumu ada di saya , sebaiknya: Bukumu ada pada saya
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Buku nga ade dengan ku,sebaiknya : Buku nga ade pade ku.
3.       Kata depan DI yang digunakan di depan kata yang menyatakan karangan, tulisan, atau nama buku, majalah dan Koran dapat diganti dengan kata depan dalam atau di dalam.
Contoh  : Dimuat di surat kabar ( dapat diganti dengan : Dimuat  dalam surat kabar, atau ;Dimuat  di  dalam surat kabar)
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Dimuat di surat Kabar ( depat diganti dengan : Dimuat delam Surat Kabar , atau : Dimuat di delam surat kabar )
2.       Kata Depan PADA
      Kata depan PADA digunakan dengan aturan :
1.       Untuk menyatakan ‘tempat’ digunakan dimuka kata benda atau frase benda yang bukan menyatakan nama tempat yang sebenarnya, sebagaivarian dari kata depan DI.
Contoh   : pada tiap – tiap kecamatan akan didirikan Puskesmas.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang :Pade tiap-tiap kecamatan akan dibangun Puskesmas
2.       Untuk menyatakan ‘tempat keberadaan’digunakan di  muka kata ganti,  nama diri, nama perkerabatan, nama pangkat dan gelar.
Contoh   : Kuncinya ada pada Ibu
Contoh  kalimat dalam bahasa sindang : Kuncinya ade pade ibu.
Kata depan PADA sebaiknya tidak digunakan di muka objek dalam kalimat yang predikatnya mengandung pengertian ‘ tertuju terhadap sesuatu’. Dalam hal ini kata depan PADA itu sebaiknya diganti dengan kata depan KEPADA .
 Contoh : Kritik itu ditunjukan pada kami, (sebaiknya: Kritik itu    ditunjukan kepada kami)
Contoh  kaliamat dalam bahasa sindang : Kritik tunih  ditunjuk pade kami , ( sebaliknya : Kritik tunih ditunjukan kepade kami)
3.       Kata Depan DALAM
Kata depan DALAM digunakan dengan aturan :
1.       Untuk menyatakan ‘tempat berada‘digunakan di depan kata benda sebagai varian dari kata depan DI DALAM.
Contoh   : Jangan bermain dalam kelas .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Jengan bermain delam kelas .
2.       Untuk menyatakan ‘berada dalam suatu situasi atau peristiwa ‘digunakan di depan kata benda .
Contoh   : Kita harus hati-hati dalam beberapa hari.
Contoh kalimat daam bahasa sindang : Kite harus ati-ati delam beberapa akhai kak.
3.       Untuk menyatakan jangka waktu digunakan di muka kata yang menyatakan lama waktu.
Contoh   : Pekerjaan itu akan selesai dalam beberapa waktu.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : gawean tu nih akan selesai delam beberapa waktu.
4.    Kata Depan ATAS
Kata depan ATAS dapat digunakan dengan aturan :
1.       untuk menyatakan ‘tempat’digunakan didepan kata benda sebagai varian dari kata depan DI ATAS .
Contoh   : Kami berdiri atas keadilan dan kebenaran.
Contoh  kalimat dalam bahasa sindang :Kami tegak atas keadilan dan kebenaran
2.       untuk menghubungkan predikat intransitif dengan perlengkapanya .
Contoh   : Mereka berhak atas barang-barang itu.
Contoh kaliamat dalam bahasa sindang : Mereka Berhak atas berang-berang tu.
Catatan  :
Kata depan ATAS digunakan juga dalam beberapa ungkapan yang sudah tetap, seperti:atas nama, atas kehendak, atas anjuran, atas permintaan, atas desakan
5.       Kata Depan ANTARA
Kata depan ANTARA digunakan dengan aturan:
1.       Untuk menyatakan ‘jarak’ digunakan di muka dua buah kata benda yang menyatakan tempat yang diserangkaikan dengan kata depan DAN.
Contoh   : Banjir melanda daerah antara Bekasi dan Karawang.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Banjer tu ngerendam daerah antaro Bekasi dan Karawang.
2.       Untuk menyatakan ‘ adanya dua pihak ‘digunakan dimuka umum dua buah kata benda yang menyatakan orang atau diorangkan, yang diserangakaikan dengan kata depan DENGAN.
Contoh   : Perang antara Iran dan Irak semangkin hebat.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Perang antaro Iran dan Irak semangkin Hebat .
3.       Untuk menyatakan ‘ suatu tempat, suatu saat, suatu keadaan’ atau hal digunakan di muka dua buah kata benda yang menyatakan tempat atau waktu yang diserangakaikan dengan kata depan DAN .
Contoh          : Antara tidur dan jaga saya mendengar suara ketukan pintu.

Contoh kalimat dalam bahasa sindang: Antaro tedok dan jago aku mendengo suare ketukan pintu.
6.       Kata Depan DARI
Kata depan DARI Digunakan dengan aturan :
1.       Untuk menyatakan asal tempat digunakan dimuka kata benda yang menyatakan tempat.
Contoh   : Mereka baru datang dari Desa.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Mereka baru detang dari Deso.
2.       Untuk menyatakan sebab kata depan DARI tidak perlu digunakan . Dalam hal ini lebih baik digunakan kata KARENA atau SEBAB.
Contoh    : Dari Kecerobohannya, maka rumahnya habis terbakar.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Dari kecerobohanyo, mako rumahnyo abis tebakar
3.       Untuk menyatakan perbandingkan kata depan DARI tidak perlu digunakan. Dalam hal ini lebih baik/tepat digunakan kata depan DARIPADA.
Contoh : Hasan lebih cerdik dari Ali (Lebih baik : Hasan lebih   cerdik daripada Ali).
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Hasan lebeh cerdek dari pade Ali ( Lebih padek : Hasan Lebeh cerdek daripado Ali ).
7.       Kata Depan KE
Kata depan KE digunakan dengan aturan:
1.       Untuk menyatakan tempat tujuan digunakan di muka kata benda yang menyatakan tempat.
Contoh   : Ibu pergi ke Kantor Pos
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Ibu Pegi ke Kantor Pos
Catatan :
Untuk menyatakan tempat yang dituju dengan lebih seksama kata depan KE dapat diikuti dengan kata yang menujukkan bagian mana dari tempat itu dimaksud. pada kata-kata tengah, dalam,dan samping .
Kata- Kata yang lainnya adalah :
-  Ke bawah, ke belakang , ke depan , ke luar, ke sebelah,dll
2.       Untuk menyatakan aspek gerak atau gerak digunakan di muka keterangan tempat pada suatu kalimat.
Contoh   : Apa maksudmu datang ke sini sepagi ini ?
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Ape Maksudnga detang ke sikak sepagi ini?
Catatan :
Kata depan KE sebaiknya tidak digunakan di muka :
a.    Kata ganti ( Seperti saya, kamu , dan dia )
b.   Kata nama diri ( Seperti Hasan , Siti dan Ali )
c.    Kata nama jabatan ( Seperti lurah, letnan,dan dokter)
d.   Kata nama perkerabatan ( Seperti adik, saudara, dan ibu)

8.       Kata Depan KEPADA
Kata depan KEPADA digunakan dengan aturan :
1.       Kalimat yang predikatnya mengandung pengertian tertuju terhadap sesuatu.
Contoh   : Persoalan itu telah dilaporkan kepada gebenur.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Persolan tu telah dilaporkan kepada Gebenur
Catatan :
Kalau kata depan KE menyatakan arah tempat yang sebenarnya, maka kata depan KEPADA menyatakan arah tempat yang tidak sebenarnya.Untuk menyatakan arah yang dituju dapat digunakan sebagai varian kata depan AKAN
Contoh   : Ia takut sekali kepada hantu .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Ia takot sekali kepada antu.
9.       Kata depan AKAN
Kata depan akan digunaka dengan aturan :
1.       Untuk menunjukan objek digunakan di dalam kalimat yang predikatnya menunjukan sikap batin .

        Contoh  :Saya masih ingat akan peristiwa bersejarah itu.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Aku maseh ingat akan peristiwa bersejarah itu.
10. Kata Depan Terhadap
Kata depan TERHADAP Digunakan dengan aturan :
1.       Untuk menyatakan sasaran perbuatan digunakan di muka kata benda yang menyatakan orang atau yang diorangan . Kedudukannya dapat diganti dengan kata depan KEPADA .
Contoh   : Saya tidak takut terhadap siapa saja .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Aku dak takut terhadap siapo be.
2.       Untuk menyatakan perihal digunakan di muka kata benda . Kedudukannya dapat diganti dengan kata depan AKAN .
Contoh   : Kami tidak ragu – ragu lagi terhadap kejujuran .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Kami dak ragu-ragu gi terhadap kejujuran .
11. Kata Depan OLEH
Kata depan OLEH digunakan dengan aturan :
1.       Untuk menyatakan pelaku perbuatan digunakan di muka objek pelaku dalam pasif .
Contoh   : Pabrik pupuk itu akan diresmikan oleh Presiden Suharto.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang ; Pabrik pupuk tu akan diresmikan oleh Prisen Suharto.
2.       Untuk menyatakan sebab digunakan di dalam kalimat yang predikatnya berupa kata sifat atau kata yang menyatakan keadaan.
Contoh   : Pertahanan mereka hancur oleh serangan Israel.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Pertahanan mereka ancur oleh serangan Israel.
12. Kata Depan DENGAN
Kata depan DENGAN digunakan dengan aturan :
1.       Untuk menyatakan alat digunakan di muka kata benda yang menyatakan alat .
Contoh   : Adik menulis dengan spidol.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : adek noles dengan spidol.
13. Kata Depan BERKAT
Kata depan DARIPADA untuk menyatakan perbandingan digunakan di antara du buah kata benda, atau frase benda.
Contoh               : Kemerdekaan ini dapat kita capai berkat rahmat Tuhan.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Kemerdekaan tu dapat kite capai berkat rahmat tuhan .
14. Kata Depan TENTANG
Kata depan TENTANG digunakan di depan kata benda atau frase benda untuk menyatakan perihal atau masalah .
Contoh   :Mereka berdebat tentang peranan pemuda dalam  pembangunan.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Mereka berdebat tentang peranan pemuda delam pambangunan.
15. Kata Depan DARIPADA
Kata depan DARIPADA untuk menyatakan perbandingan digunakan di antara dua buah kata benda, atau frase benda.
Contoh               : Daripada kita bermain lebih baik kita belajar .
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Daripade kite bermain lebeh baik kite belajo.
16. Kata Depan MENGENAI
Kata Depan Mengenai dapat digunakan sebagai varian kata depan TENTANG.
17. Kata Depan SAMPAI
Kata depan SAMPAI Digunakan dengan aturan :
1.       Untuk menyatakan batas tempat, atau batas waktu, digunakan di muka kata benda yang menyatakan tempat atau menyatakan waktu.
18. Kata Depan HINGGA
Kata depan HINGGA dapat digunakan sebagai varian kata dengan SAMPAI
19. Kata Depan UNTUK
Kata depan UNTUK digunakan dengan aturan :
1.       Untuk menyatakan tujuan atau sasaran perbuatan digunakan dimuka kata   benda orang atau yang diorangkan.
Contoh               : Beliau membawa oleh-oleh untuk kami
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Beliau membawa oleh-oleh untuk kami.
2.       Untuk menyatakan adanya pertalian perihal digunakan didepan kata benda atau frase benda. Biasanya ditempatkan pada awal kalimat .
Contoh               : Untuk Kepentingan umum,kami rela berkorban.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Untok kepentingan umum,kami rela bekorban .
20. Kata Depan BUAT
Kata depan BAGI Dapat digunakan sebagai varian kata depan UNTUK.
21. Kata Depan BAGI
Kata depan BAGI Dapat digunakan untuk menyatakan adanya pertalian sebagai varian kata depan UNTUK.
Contoh               ; Bagi saya jadi pergi atau tidak,tidak menjadi soal.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Bage aku jadi pegi atau daak,dak menjadi soal.
22. Kata depan GUNA
Kata depan GUNA untuk menyatakan adanya pertalian perihal sebagai varian kata depan UNTUK,digunakan di muka kata benda berimbuhan gabung KE.
Contoh               : Guna kepentingan umum kami rela berkorban.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Guno kepentingan umum kami relo bekorban.
23. Kata Depan DEMI
1.       Untuk menyatakan tekad digunakan didepan kata benda berimbuhan gabungan KE-AN.
      Contoh    :Saya berjuang demi kebenaran dan keadailan.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Aku bejung demi kebenaran dan keadilan.
2.       Untuk menyatakan tujuan dapat digunakan sebagai varian kata depan UNTUK
Contoh   : Demi uang dia mau berbuat apa saja.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang : Demi sen dio mau berbuat ape be.
24. Kata Depan MENURUT
Kata depan MENURUT dengan fungsi untuk menyatakan sesuai dengan  yang dikatakan digunakan didepan kata benda atau frase benda yang menyatakan orang .
Contoh               : Menurut Ibu, saya sebaiknya menjadi pelukis saja.
Contoh kalimat dalam bahasa sindang: Menurut ibu,aku sebaiknyo menjedi pelukis be.

F.       Pengertian Kata Sambung/ Penghubung( Kongjungsi/Konjungtor)
Kata hubungan atau disebut juga kongjungsi /Konjungtor adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata,frase dengan frase,atau klausa, bahkan kalimat dengan kaliaat .Menurut Keraf ( 1982; 78-79) Bentuk – Bentuk hubungnnya dapat bermacam-macam,yaitu :
1.       Menyatakan gabungan
2.       menyatakan pertentangan
3.       Menyatakan Waktu
4.       Menyatakan Tujuan
5.       Menyatakan Sebab
6.       Menyatakan Akibat
7.       Menyatakan Syarat
8.       Menyatakan Pilihan
9.       Menyatakan bandingan
10. Menyatakan tingkat
11. Menyatakan perlawanan
12. Pengatar Kalimat
13. Menyatakan Penjelasan
14. Sebagai penetap sesuatu
Berdasarkan bentuk – bentuk hubungan diatas, maka dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dijelaskan secara garis besarnya, kata hubung dibedakan menjadi dua yaitu:
1). Kata Hubung Koordinatif,yaitu kata hubungan yang menghubungkan  dua unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status sama. 
       Contoh   :atau ( menyatakan pemilihan )
                       dan ( menyatakan penambahan )
                       tetapi ( menyatakan perlawanan )
Contoh dalam bahasa sindang :ahtaw (menyatekan pehmelihan)
                                               dhan (menyatekan pehnambahan)
                                                tetapi (menyatekan pehrlawanan)
2).  Kata Hubung Subordinatif, yaitu kata hubung yang menghubungkan da klausa atau lebih, klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama.
       Contoh   :Andaikan, seandainya
       Contoh dalam bahasa sindang : andaikhan, seandainye
G.   Aturan Penggunaan Kata Penghubung
1).   Kata Penghubung DAN
        Kata penghubung DAN untuk menyatakan gabungan biasa digunakan :
1.        Dianatara dua buah kata benda
 Contoh : Ibu dan ayah pergi ke Bogor
 Contoh dalam bahasa sindang : Ibu dan ayah pegi ke Bogor
2.       Di antara dua buah kata kerja.
Contoh   : Mereka makan dan minum di kelas
      Contoh dalam bahasa sindang :Mereka gee makan dan minum di helas
3.       Di antara dua buah kata sifat yang tidak bertentangan
Contoh   : Anak itu rajin dan pandai
Contoh dalam bahasa sindang : Anak tu rajen dan pandai
Catatan :
a.        Kalau kedua kata sifat yang digabungkan dengan kata penghubung DAN itu yang bersifat bertentangan maka tidak mungkin menduduki sifat predikat.jadi : tidak  mungkin anak itu rajin dan malas .
b.       Jika yang digabungkan lebih dari dua buah kata, maka kata penghubung DAN hanya digunakan diantara dua buah kata yang terakhir .
Contoh    : Anaknya pandai, ramah, dan rajin.
Contoh dalam bahasa sindang : Anaknye pandai, ramah dan rajen
2.Kata Penghubung DENGAN
Kata penghubung DENGAN dengan fungsi  untuk menyatakan gabungan biasa dapat digunakan di antara dua buah kata benda .
Contoh   : ibu dengan ayah pergi kebogor
Contoh dalam bahasa sindang : itu denghan ayah pegi kebogor
3.Kata Penghubungan SERTA
Kata penghubung SERTA dengan fungsi untuk menyaatakan gabungan biasa digunakan diantara dua buah kata benda.
Contoh   : Kakek serta nenek akan datang minggu depan.
Contoh dalam bahasa sindang : Kakek serta nenek akan dhatang mhinggu dhepan
4.Kata Penghubung ATAU
Kata Penghubung ATAU dengan fungsi untuk menyatakan memiliki dapat digunakan diantara:
1.   Dua buah kata benda atau frase benda
2.   dua buah kata kerja
3.   dua buah kata sifat yang berlawanan maknanya
4.   kata kerja atau sifat dengan bentuk ingkarnya
5.   dua buah klausa dalam sebuah kalimat majemuk setara.
5.Kata Penghubung TETAPI
Kata penghubung TETAPI dengan Fungsi untuk menyatakan menggabungkan mempertentangkan .
6.Kata Penghubung NAMUN
Kata Penghubung NAMUN dengan fungsi menghubungkan mempertetangan di antara dua buah kalimat .
Contoh       : Sejak kecil dia  kami asuh,kami didik, dan kami   sekolahkan. Namun, setelah dewasa dan jadi orang besar dia lupa kepada kami .
Contoh dalam bahasa sindang : hejak kecik die, khami didik, dhan kami hekolahkan. Namun, hetelah beso dhan jadi wang beso die lupe kepae kami.
7.Kata Penghubung SEDANGKAN
Kata penghubung SEDANGKAN dengan fungsi untuk menggabungkan mempertentangkan atau mengkontraskan digunakan diantara dua bauah klausa.
Contoh  : Ayahnya menjadi dokter di Puskesmas, sedangkan ibunya menjadi bidan.
Contoh dalam bahasa sindang :Ayahnye menjahdi dokter diPuskesmas,hedangkan ibunya menjadi bidan.
8.Kata Penghubung SEBALIKNYA
Kata penghubung SEBALIKNYA dengan fungsi untuk menyatakan menggabungkan mempertentang dengan tegas dapat digunakan diantara  dua buah kalimat.
Contoh  : Di hadapan kita dia memang ramah. Sebaliknya, jauh     dari kita sombongnya bukan main.
Contoh dalam bahasa sindang : Di hadaphan kite die memang ramah. Sebaliknye jaoh dari kite sombongnye bukan maen
9.Kata Penghubung BAHKAN
Kata penghubung BAHKAN dengan fungsi menggabungkan- menggbungkan dapat digunakan di antara dua buah kalimat.
Contoh : Anak itu memang nakal. Bahkan ibunya sendiri pernah ditipunya.
Contoh dalam bahasa sindang : Budak tu memang nakal. Bahkan ibunye hendiri phernah di koja.
10.Kata Penghubung LAGIPULA
Kata penghubungan LAGIPULA dengan fungsi untuk menyatakan menggabungkan menegaskan digunakan di dalam kalimat ( Klausa) tambahan.
Contoh :Saya tidak hadir karena sakit.Lagi pula saya tidak diundang.
Contoh dalam bahasa sindang : saye dak hadir kharena saket, Lage pula saye dak diundang.

11.Kata Penghubung APALAGI
            Kata penghubung APALAGI dengan fungsi untuk menyatakan menggabungkan menguatkan digunakan pada awal keterangan tambahan atau kalimat tambahan .
Contoh  : Kamu saja yang lulusan SMA tidak tahu,apalagi saya  yang Cuma tamatan SD.
Contoh dalam bahasa sindang : kamu saje yang lolosan SMA dak tahu, apelagi saye yang Cuma tamatan SD.
Catatan    :
1.       Secara Opsional kata penghubung APALAGI dapat  diikuti kata KALAU atau JIKA, bila digunakan pada kalimat yang tidak bersubjek.
Contoh : Dia memang nakal, Apalagi kalau di sekolah.  Hawa di sini sejuk sekali, Apalagi kalau malam hari.
Contoh dalam bahasa sindang :Die memang nakal, Apelagi kalo di   hekolah.
 Hawe di sikak hejuk sekalem Apelagi kalo malam haga.                 
2.       Kata penghubung LEBIH-LEBIH PULA atau LEBIH-LEBIH LAGI dengan fungsi untuk menyatakan menguatkan dapat digunakan pada awal keterangan tambahan atau kalimat tambahan, sebagai varian dari kata penghubung APALAGI atau APALAGI KALAU.
Contoh    : Anak itu memang nakal; lebih-lebih lagi di sekolah.Saya tidak mau bicara dengan dia. lebih-lebih pula kalau sikapnya begitu.
Contoh dalam bahasa sindang : Budak tu memang nakal, lebeh-lebeh di hekolah.Saye dak mau ngomong dhengan die. Lebeh-lebeh pule kalo sikapnye goktu.
12.Kata Penghubung KECUALI.
     Kata penghubung KECUALI dengan fungsi untuk membatasi digunakan:
1.       didepan kata benda atau frase benda .
Contoh   : Semua sudah hadir kecuali Anwar.
Contoh dalam bahasa sindang : gale eh dem hadir kecuali Anwar.
2.       diantara dua buah klausa.
Contoh   : Saya pasti datang, kecuali kalau turut hujan lebat.
Contoh dalam bahasa sindang : Ku pasti detang,kecuali kalau turut hujan    lebat.
13.Kata Penghubung LALU
            Kata penghubung LALU dengan fungsi menggabungkan – mengurutkan digunakan di antara dua buah klausa pada sebuah kalimat majemuk setara.
            Contoh          : Dipetinya bunga itu, lalu diberikannya kepadaku.
            Contoh          dalam bahasa sindang : Dipetieh bunge tu,lalu diberikan eh ke ku.

14.Kata Penghubung KEMUDIAN
            Kata penghubung LALU dengan fungsi menggabungkan-mengurutkan digunakan di antara dua buah Klausa pada sebuah kalimat majemuk setara sebagai varian dari kata penghubung LALU.
         Contoh   : Diambilnya  mangga itu,kemudian dikupasnya hati.
       Contoh bahase sindang : Diambik eh mangga tu,kemudian dikubak eh hati
     

   Catatan      :
                 Kata penghubung lain yang fungsinya sama dengan kata penghubung KEMUDIAN atau LALU adalah kata penghubung SESUDAH ITU, SETELAH ITU, dan SELANJUTNYA.Kelima kata penghubung ini dapat digunakan secara bersamaan kalau klausa-klausa yang akan digabungkan itu terdiri lebih dari dua buah klausa.

15.Kata Penghubung MULA-MULA
            Kata penghubung MULA-MULA,biasanya dengan kata penghubung mengurutkan yang lain,seperti LALU,KEMUDIAN,SELANJUTNYA,SESUDAH ITU, dan SETELAH ITU, dengan fungsi untuk menggabungkan mengatur,digunakan di depan klausa pertama pada sebuah kalimat majemuk setara yang terdiri dari beberapa klausa.

Contoh  : Mula-mula dipersilakannya anak itu duduk,lalu diberinya bahan bacaan,kemudian ditinggalnya ke dalam,sesudah itu didatanginya lagi anak itu,selanjutnya diajaknya anak itu berbicara, dan akhirnya ditanyakannya apa maksud kedatangan anak itu.

 Contoh dalam bahasa sindang     : Mula-mula disilangkan anak tu duduk.lalu dienjok behan bacean,kemudian ditinggal eh ke delam,dak tu detang lagi anak tu,selanjut eh diajak eh anak tu ngomong,dan akhir eh ditanye eh ape maksud kedetangan anak tu. 

16.Kata Penghubung YAKNI
Kata penghubung YAKNI dengan fungs untuk menyatakan menggabungkan –menjelaskan dapat digunakan sebagai varian kata  penghubung YAKNI

17. Kata Penghubung ADALAH
            Kata penghubung ADALAH dengan fungsi menyatakan- menjelaskan digunakan:
1.       di antara dua buah unsure kalimat yang sama maknanya .
Contoh : Bis adalah kendaraan umum yang dapat mengangkut  banyak penumpang.
Contoh dalam bahasa sindang : Bis adelah kendaraan umum yang depat nyangkut benyak penumpang.
2.       di muka suatu perincian .
Contoh :Hasil daerah Lampung adalah Kopra,lada,dan cengkeh.
Contoh dalam bahasa sindang : Asil daerah lampung adelah Kopra,lada,dan cengkeh.
18. Kata Penghubung IALAH
            Kata penghubung IALAH secara bebas dapat digunakan sebagian varian katpenghubung ADALAH
19. Kata Penghubung BAHWA
      Kata Penghubung Bahwa digunakan dengan aturan :
1.       Untuk menggabung -mengatarkan objek  digunakan pada klausa yang menjadi anak kalimat objek pada sebuah kalimat .
2.       untuk menggabungkan-mengantarkan subjek digunakan didalam kalimat pasif.
20. Kata Penghubung KARENA
Kata penghubung KARENA dengan fungsi untuk menggabungkan menyatakan alasan digunakan di depan kata,frase, atau klausa yang berfungsi sebagai keterangan di dalam sebuah kalimat majemuk setara.
Contoh   :Dia tidak masuk sekolah karena hujan.
Contoh dalam bahasa sindang : die dak masuk holah karne ujan
Karena kata penghubung KARENA daripada merupakan bagian daripada unsur keterangan dalam kalimat, maka letaknya dapat dipindahkan menurut tempat letaknya unsur keterangan itu,jadi, kalimat:
-           Dia tidak masuk sekolah karena sakit perut.dapat diubah menjadi
-           Karena sakit perut,dia tidak masuk sekolah.
          
          BAB III
           PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak sekali kata-kata yang sering kita ucapakan .Kata adalah kumpulan bunyi ujaran yang mengandung sebuah arti yang jelas, atau, kata adalah susunan dari huruf abjad yang mempunyai arti tertentu . Menurut jenisnya, Dalam bahasa Indonesia kata dapat dibedakan menjadi sepuluh jenis, yaitu : Kata Benda, Kata Kerja, Kata Sifat, Kata Ganti, Kata Keterangan , Kata Bilangan, Kata Sambung, Kata Depan, Kata Sandang , Kata Seru, Dan kata Tanya .

Sedangkan Kata Depan adalah kata-kata yang secara sintaktis diletakkan sebelum kata benda, kata kerja atau kata keterangan dan secara semantic kata depan menandakan berbagai hubungan makna antara kata depan dan kata yang ada dibelakangnya. untuk Kata Penghubung ( kata sambung )adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa atau kaliamat dengan kalimat.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini  masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapakan kritik dan saran yang membangun agar memperluas agar memperluas pengetahuan penulis .

DAFTAR PUSTAKA
Dra. Tri Astuti, M.Pd,2016. Morfologi Bahasa Indonesia. Chaer, Abdul,1979. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia . Waridah, Ernawati,2009.EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesia.Jakarta : Kawan Pustaka Alwi, Hasan,dkk.2003.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka
http://meylanasari.blogspot.co.id/2017/01/makalah-bahasa-indonesia-morfologi.html


EmoticonEmoticon